Gelombang pasang terjang 50 warung di Pantai Jetis Cilacap
"Banyak warung yang rusak, dan ada juga warung yang tidak tersisa sama sekali," kata Tamsis.
Sebanyak 50 warung yang berada di Pantai Widarapayung Cilacap hancur diterjang gelombang pasang. Seorang pemilik warung, Tamsis (47) mengatakan sudah dua malam gelombang pasang menerjang pantai.
"Banyak warung yang rusak, dan ada juga warung yang tidak tersisa sama sekali," katanya, Kamis (10/10).
Sementara itu, pedagang di Pantai Jetis, Minah (31) menjelaskan gelombang pasang tidak hanya menghancurkan bangunan semi permanen. "Gelombang pasang juga menerjang warung permanen di pantai juga hancur. Kalau ditotal, ada lebih dari 20 warung porak-poranda," ucapnya.
Minah menjelaskan, tidak hanya warung yang hancur, tetapi barang seperti suvenir dan baju yang dijajakan hilang tak bersisa.
Ketua II Badan Penyelamat Wisata Tirta Widarapayung, Ikbalul Murid mengatakan gelombang pasang yang menerjang terjadi sekitar pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB.
"Gelombang pasang ketinggiannya bisa mencapai 2 meter ditambah dengan gelombang yang tingginya lebih dari 2 meter," ujarnya.
Selain menghancurkan warung di pinggir pantai, pos pemantauan pantai yang tingginya 2 meter juga hilang tak tersisa diterjang gelombang.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Feriharti Nugrohowati mengatakan gelombang pasang di pantai selatan Cilacap diperkirakan maksimal 1,9 meter.
"Ketinggian gelombang di pantai maksimal dapat mencapai 2,5 meter serta di samudra 3 meter," ujarnya.