Geng motor, kecambah Yakuza di Indonesia
Aksi geng motor di Indonesia harus segera dibasmi. Di Jepang, Yakuza pun merekrut anggota dari geng motor.
Di Indonesia, geng motor menjadi momok menakutkan sebab mereka tak segan menyakiti siapapun yang menghalangi perbuatannya. Menurut Richard Susilo, penulis buku Yakuza Indonesia, geng motor itu bisa menjadi akar tumbuhnya Yakuza di Tanah Air.
"Geng sepeda motor itu kecambah dari Yakuza di Indonesia. Gejala-gejala munculnya Yakuza sudah terlihat dengan menjamurnya geng motor. Seharusnya mereka dibabat habis, jangan disepelekan," kata Richard saat berkunjung ke redaksi merdeka.com, Jumat (16/8).
Menurut pria berkacamata ini, perekrutan Yakuza itu diambil dari geng sepeda motor. Di Jepang, Yakuza akan merekrut anggota geng motor tersebut untuk dididik menjadi Yakuza. "Masyarakat Jepang dan Indonesia itu tak jauh beda. Perekrutan Yakuza itu diambil dari geng sepeda motor, itu harus dibabat habis. Tidak boleh disepelekan itu geng motor," jelas Richard.
Pria yang tinggal di Jepang ini mengatakan setelah merekrut geng motor tersebut, mereka digodok dan dididik menjadi Yakuza. Yakuza akan memanfaatkan anggota geng motor itu untuk mencari uang untuk organisasi.
"Anak-anak motor seperti itu yang dimanfaatkan oleh Yakuza untuk mencari uang. Dengan cara apapun asal mendapatkan uang, sama seperti di Jepang. Karena di Jepang, Yakuza sudah tak bisa dengan cara-cara kekerasan karena terbentur Undang-undang Anti-Yakuza," jelas Richard.
Para anggota geng motor inilah yang dikerahkan Yakuza untuk melakukan aksi kotor tingkat rendah mereka. Mulai dari memeras hingga menjadi kurir narkoba. Keuntungan Yakuza merekrut geng motor ini karena Yakuza bisa cuci tangan dan mengaku tak terlibat kejahatan jika 'pesuruh' mereka tertangkap polisi.