Gerak Hati-Hati Polisi Ungkap Kasus Penemuan Mayat Sekeluarga di Kalideres
Warga Kalideres dihebohkan dengan penemuan sosok penemuan empat mayat pada Kamis (10/11) malam. Bagaimana tidak, sosok keempat mayat tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Warga Kalideres dihebohkan dengan penemuan sosok penemuan empat mayat pada Kamis (10/11) malam. Bagaimana tidak, sosok keempat mayat tersebut ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
Penemuan itu bermula usai salah seorang warga mengendus bau tidak sedap dari lokasi dan melaporkan ke ketua RT setempat.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
"Tepatnya tiga hari yang lalu, Selasa-Kamis (8-10 November) itu bau busuknya sudah menyengat," ujar Ketua RT setempat, Asiong.
Dia yang merasa bertanggung jawab atas warganya, alhasil mencoba memaksa masuki rumah dengan mendobrak pintu rumah dibantu dengan pihak keamanan kompleks.
Dan benar saja, di dalam rumah ditemukan mayat dalam kondisi yang sudah mengering dua diantaranya sosok sang istri Margaretha (66) dan kakak iparnya Budhiyanto (68). Sedangkan dua mayat lain dalam kondisi masih utuh sang suami Rudyanto (71) dan anaknya Dian (42).
"Dua ternyata di kamar, satu di ruang tengah, satu lagi di kamar belakang," jelas Asiong.
Pihak aparat pun turun tangan untuk melakukan olah TKP, sedangkan untuk keempat jenazah pada hari itu dibawa ke RS Polri guna proses autopsi.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar mengatakan, pada Jumat (11/11) masih menunggu hasil dari laboratorium forensik untuk mengungkap teka-teki penyebab kematian. Namun dalam temuan sementara dokter autopsi, pada lambung keempat jasad tersebut tidak ditemukan sisa makanan.
"Kalau di lambungnya tidak ditemukan sisa makanan, artinya mungkin dia tidak makan dalam dua hari atau berapa hari gitu," ungkap Syafri saat ditemui di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Lanjut Syafri, berdasarkan autopsi di RS Polri, keempat jenazah dinilai tewas dan membusuk dalam kurung waktu seminggu. Bahkan untuk tanda-tanda kekerasan juga tidak ditemukan.
"Kalau temuan forensik sudah semingguan, dengan kondisi membusuk," paparnya.
"Keterangan tadi dokter yang melakukan autopsi itu tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di jasad korban," sambung dia.
Terkait dengan kendaraan milik empat kalurga yang tewas sempat jadi pertanyaan, didapatkan bahwa mobil Brio B 2601 BRK menjual pada 20 Januari 2022. Harganya jual sekira Rp160 juta.
"Budyanto Gunawan menjual mobil miliknya tersebut di salah satu pemilik showroom mobil berinisial R," ujar Kapolres Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce dalam keterangannya, Selasa (15/11).
Dilakukan Olah TKP Berkali-kali
Kepolisian sempat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) berkali-kali rentang waktu mulai dari hari Kamis (10/11) lalu hingga Rabu (16/11).
Turut juga disita barang-barang milik keempat anggota keluarga mulai dari bungkus makanan, kamper, bedak bayi, buku dan barang-barang lainnya.
Namun dalam rentang waktu yang sudah memasuki satu pekan itu, polisi masih belum dapat mengungkap penyebab pasti kematian sekeluarga di Kalideres.
Kepolisian mengaku sulit ungkap penyebab kematian karena hampir tidak ada pentunjuk yang dapat mengerucut.
"Ini kasus yang rumit yang perlu kehati-hatian. Dan ini memang perlu ahli yang nanti akan menjelaskan. Dan ini bukan satu ahli," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi saat diwawancara, Rabu (17/11).
Dia bahkan perlu menggandeng banyak ahli mulai dari dokter Forensik, Puslabfor, Inafis, serta para ahli bidang yang terkait untuk ungkap kasus yang tengah berkutat.
(mdk/cob)