Gerakan Belajar Membaca bersama Polisi di Papua
Bhabinkamtibmas Polsek Kemtuk Gresi, Aipda Yosafat Bemey bertugas untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Jayapura.
Petugas TNI dan Polri di Papua tak melulu bertugas untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Para abdi negara tersebut juga sering kali mengajarkan anak-anak di sekolah.
Misalnya dengan program Gerakan Baca Tulis (Gabus) yang dilakukan Bhabinkamtibmas Polsek Kemtuk Gresi, Polres Jayapura, bersama anak-anak di Kampung Meykari, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (8/3).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Kenapa papeda dihargai tinggi oleh masyarakat Papua? Karena sagu dan papeda dianggap sebagai makanan yang istimewa, masyarakat Papua saat itu menganggapnya sebagai penemuan yang spesial.
-
Apa yang ditemukan di Papua yang viral di TikTok? Viral di TikTok Ditemukan di Papua Penemuan tank yang terpendam di dalam tanah ini diketahui berlokasi di Sarmi Kota, Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua. Indonesia.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
Bhabinkamtibmas Polsek Kemtuk Gresi, Aipda Yosafat Bemey bertugas untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Jayapura.
Yosafat tak segan mengajarkan langsung anak-anak membaca dan menulis di kelas. Dengan pola mengenal huruf, angka, membaca dan menulis. Diikuti 14 anak-anak usia 6 hingga 14 Tahun.
Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, melalui Kapolsek Kemtuk Ipda Sunggul Sinurat, mengatakan, program gerakan baca tulis adalah upaya pengentasan buta aksara.
"Selain belajar mengajar, sesekali Bhabinkamtibmas mengajak anak-anak untuk bermain, bernyanyi dan membawakan pelajaran tentang doa Raja Solomo memohon hikmat, dia meminta kepada Tuhan hikmat karena datangnya dari Tuhan, Kepintaran itu datangnya dari belajar," ujar Kapolsek.
Lanjut Kapolsek, ada 14 anak, mereka berusia 6 hingga 14 tahun yang mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam gerakan baca tulis (gabus) kali ini.
"Anak-anak sangat senang, dan mereka sangat berantusias mengikuti pembelajaran. Dan ini nantinya berlanjut terus karena sudah terjadwal," ujar Kapolsek.
(mdk/rnd)