Gerindra persilakan Demokrat gabung koalisi, syaratnya tak memaksakan calon
Partai Gerindra berhasil merayu PKS dan PAN berkoalisi di Pilgub Jabar. Peluang untuk Demokrat bergabung masih terbuka, dengan catatan tidak memaksakan mengusung kadernya dalam bursa calon gubernur.
Partai Gerindra berhasil merayu PKS dan PAN berkoalisi di Pilgub Jabar. Peluang untuk Demokrat bergabung masih terbuka, dengan catatan tidak memaksakan mengusung kadernya dalam bursa calon gubernur.
Seperti diketahui, Gerindra membentuk koalisi poros baru yang diisi PAN dan PKS. Namun seiring berjalannya waktu, PAN dan PKS merapat ke koalisi 'Zaman Now' bersama Demokrat yang mengusung Deddy Mizwar.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Siapa yang diusung Partai Golkar menjadi Cagub Jabar? Partai Golkar mengusung mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju menjadi calon gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
Namun koalisi tersebut tidak bertahan karena belum adanya kesepakatan mengenai wakil Deddy Mizwar.
Di tengah kesendiriannya, Gerindra memunculkan nama Jenderal (Purn) Sudrajat. Langkah yang diputuskan Prabowo itu akhirnya berlanjut kepada kesepakatan dengan Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan untuk berkoalisi di lima daerah, temasuk Pilgub Jabar.
Mereka mengumumkan kerja sama di Kantor DPP PKS Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (24/12) malam.
DPD Gerindra Jabar, Mulyadi mengatakan, kesepakatan antar pimpinan partai membuat bangunan koalisi Zaman Now yang diisi Demokrat, PAN dan PKS terancam bubar.
"Indikasi bubarnya tinggi," katanya saat dihubungi, Senin (25/12).
Koalisi reuni pun, Mulyadi sebut tidak mempunyai permasalahan mengenai nama yang akan diusung. Mereka sudah setuju dengan Sudrajat dan akan membahas wakilnya.
"Pengumumannya nanti Rabu (27/12) nanti. Sekarang sedang dibahas. Tapi sepertinya PAN enggak akan memunculkan nama. Tinggal PKS saja," ucapnya.
Disinggung mengenai nasib Demokrat, Mulyadi menyebut partai berlambang bintang mercy itu masih bisa bergabung. Namun catatannya tidak memaksakan calon.
"Sekarang posisinya kebalik. Dulu demokrat bilang koalisinya kokoh, sudah final karena sudah keluar rekomendasi dari SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Mereka (dulu) bilang kalau Gerindra mau ikut harus ikuti aturan (tidak mengusung calon). Sekarang situasinya terbalik. (Demokrat) harus Ikuti aturan koalisi reuni," tegasnya.
(mdk/cob)