Google Sambut Hangat Pimpinan ATVI-IMDE
Google sudah menyebarkan 1,5 juta laptop Chromebook di sekolah seluruh dan PTN di seluruh Indonesia. Yg belum ada adalah Google Reference University
Jajaran pimpinan Akademi Televisi Indonesia (ATVI) yang akan bertaransformasi menjadi Institute Media Digital Emtek (IMDE), disambut hangat sejumlah pimpinan Google Indonesia dalam kunjungan untuk mengetahui berbagai layanan dan aplikasi Google dalam pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan tinggi.
Pimpinan ATVI-IMDE yang datang ke Kantor Google Jakarta, cukup lengkap mulai Direktur, Totok A.Soefijanto, Wadir Rhewindinar merangkap Kaprodi Kajian Flm, Media, dan Televisi, Kaprodi Bisni Digital Ratih Damayanti, Kaprodi Seni Pertunjukan Adlino Dananjaya, Kaprodi Produksi Media, Teguh Setiawan, dan Kaprodi Program Diploma Tiga, Prodi Komunikasi Massa, Erwin Mulyadi, dan Humas, Suradi.
- Google Dapat Ancaman Serius Pembubaran Perusahaan dari Pemerintah AS
- Usai Luncurkan Program Internet 'Gratisin', Ganjar Janjikan Laptop Gratis untuk 53,4 Juta Siswa
- Kata-kata ini Paling Dicari di Google selama 2023, dari Pick Me, Skena, hingga Cuaks
- Digitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia
Sedangkan jajaran pmpinan Google yang menyambut kedatangan pimpinan ATVI-IMDE antara lain Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia Ganis Samoedra, Sales Program Manager, Google for Education, Tiffany Santosa, Sugiyanto Yoannatan, Google Edu Cloud Indonesia yang lebih banyak menangani pemanfaaatn kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan jajaran pimpinan lainnya.
Direktur ATVI-IMDE, Totok A.Soefijanto ketika memperkenalkan jajarannya mengatakan tujuan silaturahmi ke Google adalah ingin mengetahui berbagai produk dan layanan Google dalam bidang pendidikan tinggi, termasuk pemanfaaatn AI dalam proses pembelajaran di kampus.
"Kampus kami akan lebih meniitk beratkan pada penggunaan dan pemanfaatan berbagai perangkat teknologi digital dan bukan tidka mungkin dapat menjalin kerja sama dengan Google baik dalam penggunaan berbagai produk dan aplikasi teknologi pembelajaran dai Google maupun layanan lainnya agar dosen dan mahasiswa dapat mudah menyerap ilmu dan teknologi dengan bantuan perangkat maupun aplikasi digital," papar Totok.
Dalam kaitan ini, Strategic Partner Manager Chrome OS Indonesia Ganis Samoedra mengungkapkan, penggunaan Google Workplace dan Chromebook jadi sinergi yang luar biasa dalam proses pembelajaran dan ini sudah digunakan sejumlah intitusi baik tingkar dasar,menengah,maupun pendidikan tinggi di Indonesia.
Ganis mengatakan, Google sudah menyebarkan 1,5 juta laptop Chromebook di sekolah seluruh dan PTN di seluruh Indonesia. Yg belum ada adalah Google Reference University.
"ATVI -IMDE terbuka untuk ide-ide terdepan di teknologi AI dan digital seperti Google ini," katanya.
Seperti diketahu, Chromebook merupakan perangkat komputer/laptop yang sama dengan yang laptop pada umumnya. Perbedaannya hanya pada sistem operasi yang digunakan, yaitu Chrome OS. Chromebook dilengkapi dengan Chrome Device Management (CDM) sebagai perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan pendaftaran (enrollment) Chromebook pada domain belajar.id. Pendaftaran (enrollment) dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki syarat tertentu.
Sementara Google Edu Cloud Indonesia, Sugiyanto Yoannatan mengatakan, penggunaan AI semain meluas dalam bidang pendidikan, termasuk untuk studi bidang art maupun proses kreatif seni. Misalnya AI sudah digunakan untuk mencari ide awal melukis, ide kurator dalam menyusun analisa lukisan, dan bahkan kurikulum untuk bidang seni pun dapat memanfaatkan AI.
Totok A. Soefijanto mengamini bahwa AI sangat penting dan perlu digunaan dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi, sebab AI bukan mematikan kreativitas bahkan sebaliknya mendorong lahirnya berbagai kreativitas baru.
Solusi dari Google
Pada kesempatan ini Sales Program Manager, Google for Education, Tiffany Santosa, menjelaskan apa yang telah dilakukan Google Workspace untuk membantu dunia pendidikan di Indonesia dan tentunya di dunia, salah satunya Google Workspace for Education.
Google Workspace for Education kata Tiffany merupakan layanan dan sekaligus sumbangan Google yang disesuaikan bagi sekolah dan homeschooling untuk berkolaborasi, menyederhanakan pengajaran, dan menjaga pembelajaran tetap aman. Google Workspace for Education menawarkan beberapa opsi untuk memenuhi kebutuhan dunia pendidikan khususnya membantu proses belajar mengajar, seperti Classroom, Google Meet, Google Dokumen, Google Formulir, dan Google Chat.
Google Workspace for Education Standard katanya, yang sama seperti Education Fundamentals, tetapi dengan fitur keamanan tingkat lanjut dan kontrol administrasi yang ditingkatkan.
Sedangkan Google Workspace for Education Plus mencakup semua fitur di education standard dan teaching and learning upgrade dengan fitur tambahan untuk layanan tertentu, seperti pelacakan kehadiran di Google Meet.