Gubernur Jateng minta kuota haji ditambah dan disebar ke daerah
Langkah Jokowi ini sekaligus juga membuat pencegahan adanya pelanggaran. Terutama terulangnya kasus WNI haji Filipina.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi lobi dilakukan Presiden Joko Widodo kepada Raja Arab Saudi terkait permintaan penambahan kuota haji. Upaya ini tentu bakal berdampak pada masyarakat di daerah nantinya.
"Yah, itu bagus sekali. Jadi presiden melakukan langkah yang super tepat. Dan kalau kita melihat Pak Jokowi sangat paham soal itu dan Pak Jokowi sangat memahami jika kuota-kuota yang ada dibanyak negara faktanya memang non muslim itu bisa diambil dialihkan ke Indonesia maka harapanya kita tidak sampai ngantri 22 tahun," ungkap Ganjar usai melakukan kegiatan Idul Kurban di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Senin (12/9).
Langkah Jokowi ini sekaligus juga membuat pencegahan adanya pelanggaran. Terutama terulangnya kasus warga negara Indonesia jemaah haji Filipina.
"Dan kemudian juga tidak membikin masyarakat kita mencari dengan cara-cara dengan pergi ke negara tetangga. Saya kira tindakan Pak Jokowi luar biasa untuk menyelesaikan persoalan ini. Mudah-mudahan kuotanya makin bertambah lagi," ungkap politisi PDI Perjuangan ini.
Dia juga meminta Kementrian Agama (Kemenag), jika penambahan kuota haji berhasil didapat maka harus langsung membagikan ke beberapa daerah di Indonesia.
"Kalau kuota sudah jelas maka didistribusikan ke seluruh daerah. Daerah inilah yang bisa mengakomodasi mereka yang sudah ngantri panjang," jelasnya.
Kemenag, menurut Ganjar, tinggal membagikan sehinggadaftar tunggu haji tidak lagi mencapai 22 tahun. "Sebenarnya antrian panjang itu juga sudah ada di kementrian agama. Maka kementrian agama tinggal ngatrol saja. Tindakan konkritnya ngatrol. Maka mungkin yang ngantrinya 22 tahun bisa maju. Dari 22 tahun jadi 15 tahun, syukur nanti tambah kuotanya jadi 10 tahun. Ngantri 10 tahun syukur nanti jadi lima tahun gitu yah. Itu akan sangat ok. Syukur-syukur, jadi setahun. Tapi kayaknya nggak mungkin sih," terangnya.
Ganjar memuji kinerja Kemenag dalam kegiatan ibadah haji sebab tidak muncul banyak masalah kembali dan itu bisa dijadikan contoh untuk pelaksanaan haji tahun depan.
-
Bagaimana Ganjar Pranowo mendukung Tour de Borobudur? Gubernur Jawa Tengah dua periode itu memang memberi support kepada penyelenggaraan Tour de Borobudur, setidaknya 8 tahun terakhir ini. Bahkan, ia juga menjadi salah satu peserta tiap event ini diselenggarakan.
-
Apa alasan Ganjar Pranowo pamit kepada warga? “Bapak ibu nuwun sewu nggih, kulo niku ajeng pamitan, soal e tanggal 5 September kulo pensiun, (bapak ibu permisi ya, saya mau pamitan. Soalnya tanggal 5 September sudah pensiun,” ucap Ganjar, seperti dikutip dari kanal YouTube pribadinya pada Selasa (8/8).
-
Mengapa Ganjar Pranowo mendukung Tour de Borobudur? “Pertama saya mau menyampaikan terima kasih kepada panitia, yang mana sudah 23 tahun Tour de Borobudur berjalan. Memang sekitar 8 tahun terakhir saya mencoba support. Waktu itu tidak hanya soal penyelenggaraan event tapi kita membawa misi sport tourism,” tuturnya
-
Kapan Ganjar Pranowo mulai beruban? Ganjar sendiri mengaku mulai tumbuh uban ketika masih duduk di bangku SMA, pada usia yang belum mencapai 20 tahun.
-
Dimana Ganjar Pranowo mengunjungi tempat bersejarah? Rumah Sejarah Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat kerap menjadi kunjungan para pejabat negara.
-
Siapa yang memberi kenang-kenangan berupa lukisan kepada Ganjar Pranowo? Menjelang hari-hari terakhirnya sebagai Gubernur, Ganjar mendapat kenang-kenangan dari para seniman. Mereka mengadakan pentas wayang untuk melepas Ganjar dan juga memberi hadiah berupa lukisan.
Baca juga:
Ganjar harap Jokowi minta jatah kuota haji Filipina ke Duterte
Daftar tunggu tak logis, DPR desak minta tambah kuota haji
Sengkarut penyelenggaraan haji di dalam negeri
Ganjar kirim tim ke Kemenkeu pastikan kondisi keuangan Jateng
Gubernur Jateng minta warga desa waspadai gerakan radikal & narkoba