Gubernur Kalteng berang anak buah pungli urus izin ke pamannya
Praktik lancung lainnya, ada orang mengaku atas nama Gubernur Kalteng meminta uang sebesar 7.000 dolar Singapura kepada pengusaha yang sedang mengurus izin. Ternyata pengusaha tersebut teman mantan Kapolda Kalteng dan sekarang ini menjabat Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Fakhrizal.
Gubenur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran berang mengetahui anak buahnya lakukan pungutan liar (pungli) ke Abdul Rasid, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Praktik culas itu dilakoni aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov.
"Paman saya yakni Abdul Rasid ada mengurus izin, tapi ditahan dan dimintai uang Rp 40 juta. Saya ini Gubernur, keponakan dari Abdul Rasid. Sudah tahu itu paman Gubernur, dan bisa kapan saja menghubungi saya, tetapi tetap dimintai uang. Ini gila," kata Sugianto saat melantik Sekda Kalteng, Fahrizal Fitri di Istana Isen Mulang Palangka Raya, Rabu (7/11).
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Bagaimana cara vendor merelokasi kucing-kucing liar? Pengelola Gelora Bung Karno buka suara perihal heboh kabar petugas vendor membungkus kucing dengan plastik.
Praktik lancung lainnya, ada orang mengaku atas nama Gubernur Kalteng meminta uang sebesar 7.000 dolar Singapura kepada pengusaha yang sedang mengurus izin. Ternyata pengusaha tersebut teman mantan Kapolda Kalteng dan sekarang ini menjabat Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Fakhrizal.
Alhasil, Fakhrizal pun menghubungi dirinya untuk menanyakan kebenaran duit 7.000 dolar singapura itu. Praktis, orang nomor satu di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila ini merasa sangat malu.
"Fakhrizal itu sudah seperti abang saya. Sudah seperti keluarga. Bagaimana muka saya mendengar informasi itu. Di masyarakat pun (sekarang ini) seolah Gubernur itu bobrok," tegasnya.
Dia mengaku, mengetahui dan memiliki data anak buah yang berupaya melakukan Pungli, baik dari Kabid hingga Kasubbdit di lingkungan Pemprov Kalteng.
"Ada perantara, ada Kabid yang bermain, ada kasubbid dibawahnya yang bermain. Ada datanya. Kalau saya tidak sayang kalian (ASN Pemprov Kalteng), diproses kalian. Mau diproses. Dari pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang operasi tangkap tangan (OTT), lebih baik diproses Saber Pungli Polda Kalteng," kata Gubernur.
Dia meminta kepada Sekda yang baru dilantik untuk membersihkan permasalahan Pungli tersebut.
"Kepada keluarga Gubernur saja berani meminta, apalagi kepada yang lain. Sampai tidak habis pikir saya," tegasnya. Dikutip dari Antara.
Baca juga:
Polisi tangkap tangan pejabat Pelabuhan Batam terima suap dari pengusaha
Kadispendukcapil Jember jadi tersangka pungli, barang bukti uang Rp 10 juta
Lakukan pungli Rp 600 ribu per guru, Pengawas TK/SD di Sergai diciduk polisi
Ganjar bakal tindak tegas anak buah yang terlibat pungli
Polda Kalbar OTT Kadis PU Ketapang terkait pungli proyek
2 Petugas Dishub Rembang tersangka pungli, polisi amankan Rp 21,2 juta