Gubernur NTT doakan 7 siswa SD Seba korban penyerangan segera sehat
Dalam kunjungan itu, Gubernur NTT sempat meneteskan air matanya ketika melihat secara langsung kondisi dari ketujuh siswa SD tersebut. Dia mengharapkan para siswa tersebut bisa segera sehat kembali dan tidak mengalami trauma sehingga aktivitas sekolah bisa berjalan kembali.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengunjungi tujuh murid SDN I Seba, Kabupaten Sabu Raijua yang menjadi korban penyerangan di sekolah tersebut pada Selasa (13/12). Di Puskesmas Seba, gubernur didampingi seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah memasuki ruangan demi ruangan yang diinap oleh ketujuh siswa SD tersebut.
"Bagaimana keadaanmu, cepat sembuh ya," kata Gubernur Frans kepada salah satu korban penyerangan tersebut di Puskesmas Seba seperti dilansir Antara.
Dalam kunjungan itu, Gubernur NTT sempat meneteskan air matanya ketika melihat secara langsung kondisi dari ketujuh siswa SD tersebut. Dia mengharapkan para siswa tersebut bisa segera sehat kembali dan tidak mengalami trauma sehingga aktivitas sekolah bisa berjalan kembali.
Orang nomor satu di NTT tersebut juga memberikan motivasi kepada orang tua dari korban sekaligus memberikan penguatan agar tetap mendorong anak-anak mereka untuk sekolah. Pemerintah Provinsi NTT juga memberikan bantuan berupa uang tunai serta obat-obatan bagi puskesmas serta orang tua korban.
Gubernur menekankan kasus penyerangan tersebut adalah murni kriminalitas.
"Saya tekankan ini bukan konflik SARA, ini murni kriminalitas sehingga jangan percaya adanya isu-isu yang justru memperuncing masalah," tegasnya.
Gubernur juga meninjau tempat kejadian peristiwa (TKP) di SDN 1 Seba dan berkoordinasi dengan sejumlah tokoh agama.
Sebelumnya, seorang pria bernama Irwansyah (32) menikam tujuh bocah Sekolah Dasar (SD) di Seba, Kabupaten Sabu Raijua sekitar pukul 09.00 WITA, Selasa (13/12). Tujuh identitas bocah yang mengalami luka-luka akibat ulah pelaku di antaranya JAA (11) mengalami luka robek pada pipi kiri, lengan kanan bagian dalam, dan luka robek di bagian telinga.
Kemudian, NOP (10) yang mengalami luka pada bagian leher dan bibir bagian depan. MKY (8) mendapat luka pada leher dan luka pada jari telunjuk dan jari tengah.
Selanjutnya, GRR (11) mengalami luka pada leher dan pada jari. Sementara, DSK (11) mendapat luka bagian pada leher. Sedangkan AT (10) mendapat luka di bagian leher dan terakhir AMD (11) mendapat luka yang sama yaitu di bagian leher.
Baca juga:
Ini reaksi Mendikbud soal 7 siswa SD 1 Seba diserang senjata tajam
Kasus penyerangan murid SD murni kriminal, warga jangan terprovokasi
Istana minta Polri tindak tegas penyerang 7 siswa SD di Sabu NTT
Penyerang 7 murid SD di NTT tewas dikeroyok warga di dalam tahanan
Pria ini cambuk istri karena sajikan makanan dingin
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
-
Kapan kaki seribu sering terlambat sekolah? Soalnya kakinya banyak, jadinya kalau pakai sepatu kelamaan.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan di sekolah? Korban diduga telah melakukan pelecehan terhadap para siswi di sekolah.
-
Siapa yang pindah sekolah? Melansir dari akun fristymayangdewi, seorang siswa bernama Ucok terpaksa pindah sekolah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dunia.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Siapa yang menggagas Sumpah Pemuda? Peristiwa yang terjadi pada 28 Oktober 1928 ini digagas oleh golongan pemuda yang ingin menyatakan janji persatuan. Hari Sumpah Pemuda bukan sekedar peringatan akan sejarah masa lalu. Tetapi diharapkan dapat membangkitkan semangat juang para pemuda masa kini, untuk melanjutkan cita-cita bangsa Indonesia.