Gunung Lewotobi Laki-Laki Berstatus Waspada
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, NTT, kini telah meningkat statusnya menjadi Awas (Level IV).
Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Flores Timur, NTT, telah mengalami peningkatan status menjadi Awas (Level IV). Badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengumumkan bahwa status Gunung Lewotobi Laki-Laki telah dinaikkan dari level III Siaga menjadi Level IV Awas mulai 3 November pukul 24.00 Wita.
Kepala PVMBG, P. Hadi Wijaya, menyampaikan informasi ini dalam keterangan yang dirilis di Kupang pada hari Senin (4/11). Peningkatan status ini didasarkan pada evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki selama periode 23 Oktober hingga 3 November 2024 pukul 18.00 Wita.
- Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi Hampir Sepekan, Pengungsi Mengeluh Kekurangan Pakaian
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Kembali Meletus, Semburan Abu Vulkanik Mencapai 2.000 Meter
- Gunung Api Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi, Kolom Abu Setinggi 900 Meter
- FOTO: Penampakan Erupsi Gunung Lewotobi, Abu Vulkanik Menyembur dari 5 Lubang
“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, terlihat adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada Gunung Lewotobi Laki-Laki yang cukup signifikan,” ungkapnya.
Dalam laporan terakhir dari PVMBG, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami erupsi pada Senin (4/11) pukul 02.58 Wita. Meskipun tinggi kolom erupsi tidak teramati, erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 17 mm dan durasi 185 detik.
Oleh karena itu, masyarakat dan wisatawan di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki dilarang untuk melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 km dari pusat erupsi, serta pada sektor 7 km ke arah Utara-Timur Laut dan 7 km ke sektor Timur Laut.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah, serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Selain itu, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki harus waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Bagi masyarakat yang terkena dampak hujan abu dari Gunung Lewotobi Laki-Laki, disarankan untuk menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi sistem pernapasan dari bahaya abu vulkanik. Sepanjang tahun 2024, Gunung Lewotobi Laki-Laki telah tercatat meletus sebanyak 871 kali, dan hingga hari Minggu (3/11) pukul 24.00 Wita, gunung tersebut berstatus Awas (Level IV).
Berdasarkan laporan dari PVMBG, pada hasil pemantauan yang dilakukan pada hari Minggu (3/11/2024) antara pukul 18.00 hingga 24.00 Wita, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat mengalami satu kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo mencapai 47.3 mm dan durasi gempa selama 1450 detik.
Selain itu, terdapat dua kali gempa hembusan dengan amplitudo bervariasi antara 7.4 hingga 10.3 mm dan lama gempa berlangsung antara 32 hingga 40 detik, serta satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 19.9 mm dan durasi 20 detik.
Selama periode pengamatan tersebut, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mengalami satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 37 mm dan durasi 17 detik. Terdapat pula 32 kali gempa vulkanik dalam yang memiliki amplitudo antara 7.4 hingga 47.3 mm, dengan selisih waktu (S-P) antara 0.8 hingga 2.4 detik dan durasi antara 10 hingga 21 detik.
Selain itu, terjadi empat kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 14.8 hingga 47.3 mm, S-P antara 4 hingga 4.9 detik, dan lama gempa berkisar antara 26 hingga 34 detik.