Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.200 Meter
Hanik membeberkan Gunung Merapi masih saat ini masih berada di Level III atau siaga. Gunung Merapi telah berstatus siaga sejak 5 November 2020 yang lalu.
Gunung Merapi kembali mengeluarkan awanpanas guguran pada Kamis (9/12). Dari data seismogram diketahui awanpanas guguran ini mencapai jarak luncur 2200 meter.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida mengatakan awanpanas guguran ini terjadi pada pukul 16.38 WIB. Awanpanas guguran ini meluncur sejauh 2200 meter ke arah Kali Bebeng.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
"Awanpanas guguran Gunung Merapi tanggal 9 Desember 2021 tercatat di seismogram dengan amplitudo 21 mm dan durasi 174 detik," kata Hanik dalam keterangannya.
"Jarak luncur 2200 meter ke arah Kali Bebeng. Arah angin ke timur," sambung Hanik.
Hanik membeberkan Gunung Merapi masih saat ini masih berada di Level III atau siaga. Gunung Merapi telah berstatus siaga sejak 5 November 2020 yang lalu.
Hanik merinci potensi bahaya saat ini berupa guguran lawan dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh 3000 meter ke arah Sungai Woro dan sejauh 5000 meter ke arah Sungai Gendol, Sungai Kuning, Sungai Bedog, Sungai Boyong, Sungai Krasak, Sungai Bebeng dan Sungai Putih.
"Sedangkan potensi bahaya lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplotif dapat mencapai 3000 meter dari puncak Gunung Merapi," ungkap Hanik.
Baca juga:
Aktivitas Gunung Merapi Belum Stabil, Gubernur Ganjar Minta Warga Lereng Tetap Siaga
Gunung Merapi Juga Alami Erupsi, Ini Potret Terbarunya Berstatus Siaga
Gunung Merapi Keluarkan 3 Kali Awan Panas Guguran dengan Jarak Luncur 1.800 Meter
Status Gunung Merapi, Lewotolok, Sinabung Lebih Berbahaya dari Semeru
Belajar dari Semeru, Ganjar Minta Warga Sekitar Gunung Merapi Waspada
Sleman Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir Lahar Dingin Merapi