Gunung Merapi Kembali Luncurkan Awan Panas, Hujan Abu Landa Sebagian Magelang
Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas guguran, Kamis (12/8) dini hari. Akibat kejadian itu, hujan abu melanda sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Gunung Merapi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah kembali meluncurkan awan panas guguran, Kamis (12/8) dini hari. Akibat kejadian itu, hujan abu melanda sebagian wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Awan panas guguran Gunung Merapi terpantau pada 12 Agustus 2021 pukul 01.53 WIB. Peristiwa ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 57 mm dan durasi 232 detik. Jarak luncur 3.000 meter ke arah barat daya.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang ditemukan di lereng Merapi-Merbabu sebagai bukti peradaban kuno? Bukti-bukti itu terlihat dari banyaknya candi dan prasasti yang ditemukan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang Edi Wasono mengatakan, hujan abu tipis terjadi di lima kecamatan, yakni Dukun, Srumbung, Salam, Muntilan, dan Mungkid.
Sedikitnya tujuh desa atau kelurahan yang terdampak hujan abu itu, yakni Kecamatan Dukun di Desa Krinjing, Kecamatan Srumbung di Desa Srumbung, dan Desa Pucanganom, Kecamatan Salam di Desa Gulon, Kecamatan Muntilan di Desa Gunungpring, dan Kecamatan Mungkid di Desa Sawitan
dan Kelurahan Mendut.
Menurut Edi, aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu dengan hujan abu itu.
Seperti diinformasikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), jarak luncur awan panas guguran Gunung Merapi masih berada dalam rekomendasi daerah potensi bahaya yang sudah ditetapkan, yaitu sejauh tiga kilometer dari puncak di alur Kali Woro, dan lima kilometer dari puncak untuk alur Kali Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Tingkat aktivitas vulkanik Gunung Merapi saat ini masih tinggi. Erupsi ekslosif masih berpeluang terjadi dengan ancaman bahaya berupa lontaran material vulkanik dalam radius tiga kilometer dari puncak. Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah potensi bahaya yang telah ditetapkan.
Baca juga:
BPBD Jateng: Kantor Pemerintahan dan Tanaman Warga Tertutup Abu Gunung Merapi
Sejumlah Wilayah di Magelang dan Temanggung Diselimuti Hujan Abu dari Gunung Merapi
Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Km, Hujan Abu Guyur Desa di Magelang
Dampak Erupsi, Begini Kondisi di Lereng Merapi Setelah Hujan Abu
Empat Desa di Boyolali Alami Hujan Abu Tipis