Gunung Merapi Mengeluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran dan 19 Lava Pijar
Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Kamis (7/1).
Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Kamis (7/1). BPPTKG Yogyakarta mencatat pada Kamis (7/1) terjadi 4 kali awan panas guguran dan 19 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi.
"Awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 08.02 WIB dengan tinggi kolom 200 meter dan jarak luncur kurang dari 1 kilometer. Awanpanas guguran ini tercatat diseismogram memiliki amplitudo 28 mm dan durasi 155 detik dan mengarah ke Kali Krasak," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Sementara, awan panas guguran kedua terjadi pada jam 12.50 WIB dengan amplitudo 21 mm dengan durasi 139 detik. Hanik menuturkan awanpanas guguran ini memiliki tinggi kolom 200 meter, jarak luncur maksimal 300 meter dan mengarah ke Kali Krasak.
"Awanpanas guguran ketiga terjadi pukul 13.15 WIB. Awanpanas guguran ini memiliki amplitudo 10 mm dan durasi 101 detik. Awanpanas guguran meluncur dengan jarak kurang lebih 400 meter dan mengarah ke Kali Krasak," tutur Hanik.
Hanik menjabarkan awanpanas keempat terjadi pada pukul 14.02 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 92 detik. Awanpanas, sambung Hanik, tidak teramati secara visual karena cuaca disekeliling Gunung Merapi berkabut.
"Pada Kamis (7/1) teramati 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter. Guguran lava pijar mengarah Kali Krasak," ungkap Hanik
Hanik menambahkan selama pemantauan di hari Kamis 7 Januari 2020, tercatat ada 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa embusan, 251 kali gempa fase banyak, dan 45 kali gempa vulkanik dangkal.
BPPTKG Yogyakarta hingga saat ini masih menetapkan Gunung Merapi pada status siaga atau level II. Penetapan status siaga ini sudah dilakukan sejak 5 November 2020 lalu. BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan radius bahaya Gunung Merapi berada 5 kilometer dari puncak.
Baca juga:
Penampakan Guguran Lava Pijar Gunung Merapi
Aktivitas Merapi Meningkat, Jumlah Pengungsi di Klaten Terus Bertambah
Gunung Merapi Keluarkan 10 Kali Guguran Lava Pijar pada Malam Jumat
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Pertama, Ini Kata BPPTKG
Warga Klaten Masih Nekat Cari Rumput di Puncak Merapi