Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu
Habiburokhman menyentil Mahfud. Dia mengungkit kinerja Mahfud saat menjabat Menko Polhukam selama hampir lima tahun.
Habiburokhman meminta Mahfud tak menilai penegakan hukum di Indonesia hanya dari satu kasus.
- Bukan Kaleng-Kaleng, Ini Rekam Jejak Pengacara Kondang Tawarkan Bantuan 5 Terpidana Kasus Vina Cirebon
- Menengok Kembali Kasus Suap Harun Masiku dan Kaitannya dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
- Benarkah Kapolri Tutup Kasus Vina Cirebon? Simak Faktanya
- Tol Cipali Macet, Pengendara Sampai Gelar Tikar Istirahat di Bahu Jalan
Habiburokhman Gerindra Sentil Mahfud soal Pembunuhan Vina Cirebon: Ente 5 Tahun Jadi Menko Polhukam Tak Bisa Ungkap Kasus Itu
Wakil Ketua Komisi III DPR, Habiburokhman meradang usai mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut kasus pembunuhan Vina Cirebon menunjukkan carut-marutnya hukum di Indonesia.
Habiburokhman menyentil Mahfud. Dia mengungkit kinerja Mahfud saat menjabat Menko Polhukam selama hampir lima tahun.
"Kalau dia bilang kenapa 8 tahun nggak terungkap, nah ente 5 tahun jadi Menko Polhukam nggak bisa juga kok ungkap kasus tersebut," kata Habiburokhman di Gedung DPR, Kamis (13/6).
Habiburokhman meminta Mahfud tak menilai penegakan hukum di Indonesia hanya dari satu kasus.
"Kita ini menilai penegakan hukum jangan dari satu, dua kasus, kasihan rekan-rekan aparat penegak hukum yang sudah kerja bener-bener," ujar Habiburokhman.
Sebelumnya, Mahfud menilai penanganan kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon pada 2016 unprofesional. Bahkan, Mahfud menyebut ada permainan di balik kasus tersebut.
"Itu lagi, betapa hukum kita itu sering bisa dimain-mainkan ya. Saya tidak ingin katakan bahwa selalu dimain-mainkan, tapi sangat sering dimain-mainkan kalau sudah menyangkut, apa pejabat atau mungkin menyangkut duit," kata Mahfud melalui akun YouTube pribadinya.
Mahfud mengaku tak paham betul perjalanan kasus Vina Cirebon. Namun, jika dilihat dari konstruksi kasus, terlihat jelas ada permainan.
Konstruksi kasus yang dimaksud Mahfud adalah jumlah tersangka yang tidak dihukum seluruhnya. Sebagai informasi, polisi hanya menyeret 8 orang dari 11 pelaku pembunuhan Vina ke pengadilan.
Sementara 3 orang lainnya dibiarkan bebas. Belakangan, satu terduga pelaku bernama Pegi Setiawan ditangkap polisi usai film layar lebar yang membongkar kematian Vina viral. Sementara dua orang lainnya dinyatakan ditiadakan oleh kepolisian.
"Sehingga saya berpikir ini bukan sekedar unprofessional tetapi menurut saya memang ada permainan. Unprofessional mungkin kurang cakap, kurang hati-hati itu tidak profesional. Tapi kalau ada permainan untuk melindungi seseorang atau mendapat bayaran dari seseorang untuk mengaburkan kasus itu sudah sebenarnya sebuah permainan yang jahat," katanya.