Hal yang Disorot Wapres Ma'ruf Terkait Pembelajaran Jarak Jauh
Walaupun beberapa daerah belum bisa menerapkan sistem belajar tatap muka, Ma'ruf menyarankan agar guru, hingga orang tua dapat menyesuaikan kondisi anak. Agar kegiatan belajar bisa berjalan efektif.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menyadari pada dasarnya kegiatan belajar mengajar di sekolah atau pesantren akan lebih baik jika dilakukan tatap muka. Sebab menurutnya, belajar di rumah menimbulkan persoalan ketidaksetaraan.
"Banyak rumah tangga yang tidak dapat memiliki akses terhadap internet. Menurut SUSENAS-BPS tahun 2018, ada sekitar 61 persen anak tidak memiliki akses internet di rumahnya," kata Ma'ruf Amin.
-
Di mana Wapres Ma'ruf Amin akan mencoblos? Wakil Presiden (Wapres) RI, Ma’ruf Amin direncanakan mencoblos di TPS 33 Kecamatan Tapos, Depok.
-
Kapan Ma'ruf Amin melanjutkan sekolah ke Tebuireng? Kemudian, Ma’ruf Amin melanjutkan sekolah ke jenjang Madrasah Ibtidaijah Salafijah Safiijah Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada 1958.
-
Siapa yang bertemu dengan Wapres Maruf Amin? Wapres Ma'ruf Amin sempat bertemu dengan Duta Besar Regional untuk UNICEF Asia Timur dan Pasifik, Choi Siwon yang menjadi salah satu pembicara di ASEAN Business and Investment Summit usai acara ASEAN Business Awards (ABA) di Jakarta.
-
Apa yang dikatakan Ma'ruf Amin tentang Universitas Indonesia (UI)? Ma'ruf Amin mengapresiasi Universitas Indonesia (UI) sebagai kampus yang melahirkan gagasan dan inovasi. Hal itu disampaikannya saat membuka UI Industrial-Government (I-GOV) Expo 2023 yang digelar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Depok, pada 5 Desember 2023."UI merupakan kampus yang menjadi tempat lahirnya gagasan dan inovasi. UI juga menjadi kampus yang berkontribusi besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Ma'ruf Amin.
-
Kapan Wapres Ma'ruf Amin dijadwalkan mencoblos? Ma’ruf dan keluarga dijadwalkan menggunakan hak pilihnya pukul 09.00 Wib.
-
Siapa yang akan mendampingi Wapres Ma'ruf Amin mencoblos? Wapres akan berangkat ke TPS bersama keluarga.
Hal itu disampaikan Wapres saat menghadiri rapat koordinasi KPAI 2020 tentang Kesiapan Pesantren dan Satuan Pendidikan Berbasis Asrama dalam Penerapan New Normal(Hambatan dan Solusi Perspektif Perlindungan Anak) melalui siaran telekonferensi, Jakarta, Kamis (11/6).
Selain persoalan kesetaraan, lanjut Ma'ruf, informasi yang dia terima dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, bahwa sesungguhnya belajar dengan media jarak jauh atau internet kurang maksimal.
"Bahkan melalui internet pun menurut Mendikbud hasilnya kurang maksimal," jelas Ma'ruf.
Walaupun beberapa daerah belum bisa menerapkan sistem belajar tatap muka, Ma'ruf menyarankan agar guru, hingga orang tua dapat menyesuaikan kondisi anak. Agar kegiatan belajar bisa berjalan efektif.
"Ketersediaan koneksi internet, infrastruktur, dan fasilitas untuk belajar berbasis daring, terutama di wilayah yang akses internet sangat terbatas," ungkap Ma'ruf.
Hal yang sama juga berlaku untuk pesantren. Meski proses belajar mengajar belum bisa dilakukan secara tatap muka di pesantren, kondisi ini bisa diakali dengan sistem belajar jarak jauh yang disediakan lembaga pendidik.
"Lembaga yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan keagamaan, termasuk yang berbasis asrama, perlu terus mencari solusi untuk pembelajaran bagi para santri yang lebih efektif bila pembelajaran tatap muka belum dilakukan dalam waktu dekat," jelas Ma'ruf.
Baca juga:
Ini Respons Wagub DKI Soal Keluhan Penerimaan Murid Berdasarkan Usia
Wapres Ma'ruf: Pemerintah Siapkan Program dan Anggaran Pesantren Aman Covid-19
Wapres Ma'ruf: Hanya Pesantren di Zona Hijau Boleh Beraktivitas
Siswanya Tak Punya Internet, Guru Ini Rela Tempuh 80 KM Demi Mengajar Saat Pandemi
Orang Tua Calon Murid SMP DKI Sesali Sistem Penerimaan Berdasarkan Usia
Gelar Rapat Internal, Wapres Ma'ruf Bahas Nasib Pondok Pesantren & Asrama Nonmuslim