Hari Ketiga Pencarian, 4 Korban Speedboat Tenggelam di Banggai Laut belum Ditemukan
Pencarian empat korban speedboat tenggelam di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah terus dilakukan. Kapal KN SAR Bhisma milik Basarnas dan Helikopter milik Polri dikerahkan untuk mencari para korban. Namun hingga pencarian di hari ketiga, para korban belum ditemukan.
Pencarian empat korban speedboat tenggelam di perairan Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah terus dilakukan. Kapal KN SAR Bhisma milik Basarnas dan Helikopter milik Polri dikerahkan untuk mencari para korban. Namun hingga pencarian di hari ketiga, para korban belum ditemukan.
"Hingga petang ini di hari ketiga, tim SAR gabungan belum menemukan tanda-tanda keempat korban. Operasi juga dibantu satu unit helikopter milik Polda Sulawesi Tengah," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu Andrias Hendrik Johannes, Rabu (4/11). Dikutip dari Antara.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kenapa kapal KM Dewi Jaya 2 tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Dia menjelaskan, sejak Rabu pagi pukul 05.00 WITA hingga petang operasi pencarian masih nihil. "Operasi dilanjutkan esok pagi, dan kini KN SAR Bhisma sudah berlabuh di Pelabuhan Kabupaten Banggai Laut beserta 40 orang Tim SAR gabungan dari sejumlah satuan," katanya.
Helikopter milik Polda Sulteng, melakukan pemantau dan pencarian dari udara mengangkut personel Polairud, lalu personel Tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan kapal dan perahu karet.
"Metode pencarian masih sama yakni paralel. Sejumlah Tim SAR menggunakan perahu karet menyisir pesisir pantai Pulau Sonit, dan sebagian menggunakan KN Bhisma mengambil titik perairan Pulau Sonit," ujar Andrias.
Sebagaimana rencana operasi, tim membagi dua regu atau SRU guna memudahkan upaya pencarian dengan memaksimalkan personel yang terlibat.
Dalam peristiwa itu, kapal cepat Fajar 180 PK mengangkut 11 penumpang yang merupakan tim pemenangan salah satu pasang calon bupati dan wakil bupati jalur independen yang bertarung di Pilkada Banggai Laut melakukan kegiatan kampanye di sejumlah pulau di kabupaten tersebut.
Di tengah perjalanan, Speedboat yang mereka tumpangi dihantam ombak di antara Pulau Kasuari dan Pulau Sonit lalu terbalik dan tenggelam, Senin (2/11).
Empat orang ditemukan selamat, tiga korban lainnya meninggal dunia. Dari ketiga korban, satu di antaranya merupakan Calon Wakil Bupati Banggai Laut atas nama Asgar Badalia, serta empat orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Baca juga:
Speedboat Tenggelam saat Mau Kampanye, Cawabup Banggai Laut Meninggal
Speedboat Berpenumpang 4 Orang Rute Ternate-Ambon Tenggelam di Perairan Halsel
Polisi Tetapkan Pengemudi Speedboat Kecelakaan di Banyuasin Jadi DPO
Korban Speedboat Paspampres, Bambang Kristianto Naik Pangkat Kolonel Kavaleri
Jenazah Dandim Kuala Kapuas Korban Tabrakan Speedboat Paspampres Tiba di Klaten
Raja Belanda Berduka Insiden Kecelakaan Speedboat Paspampres di Sungai Sebangau