Hari Pahlawan, Risma Pesan Jangan Sampai Terpecah oleh Perbedaan
Risma mengatakan, bangsa Indonesia sempat mengalami masa penjajahan yang demikian panjang akibat perpecahan oleh politik adu domba (divide et impera).
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma meminta dalam momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021, agar masyarakat tak terpecah belah oleh perbedaan.
Pesan itu dibacakan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Suhajar Diantoro dalam upacara peringatan Hari Pahlawan Tahun 2021 di halaman Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Rabu (10/11/2021).
-
Apa yang dikatakan oleh Ridwan Kamil saat maju di Pilkada Jakarta? Calon pesaing Anies, Ridwan Kamil tak kalah kuat. Ridwan Kamil mendapatkan lampu hijau dari partai koalisi Prabowo-Gibran untuk maju Pilkada Jakarta. Partai-partai yang menyatakan kesiapan mengusung Ridwan Kamil itu adalah Gerindra, PAN dan Golkar. Bahkan, Gerindra sudah terang-terangan menginginkan kadernya menjadi calon wakil gubernur untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024."Secara alami secara manusiawi, kami ingin wakil kami ada di wakil gubernur," kata Habibburokhman kepada wartawan.
-
Kapan Ridwan Kamil mencoblos? Hal itu ia sampaikan usai mencoblos surar suara di TPS 45, Jalan Gunung Kencana, Ciumbuleuit, Kota Bandung, Rabu (14/2).
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Siapa Rizky Irmansyah? Rizky Irmansyah, sekretaris pribadi atau ajudan Prabowo, menjadi sorotan karena memiliki postur tubuhnya yang tinggi tegap serta kehadirannya yang sering mendampingi kegiatan Prabowo selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
Risma mengatakan, bangsa Indonesia sempat mengalami masa penjajahan yang demikian panjang akibat perpecahan oleh politik adu domba (divide et impera). Menyadari kondisi itu, para pendiri bangsa lantas membangun identitas bahwa semua bersaudara, sebangsa, dan setanah air. Ibarat lidi, ia akan kuat dan sulit dipatahkan jika dalam satu kesatuan dengan lidi lainnya.
“Kita sadar bahwa kita berbeda-beda, tetapi jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan. Karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928,” kata Suhajar membacakan pidato Risma.
Untuk itu, rakyat Indonesia diminta supaya terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat bangsa Indonesia, seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan sesuai semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
Inspirasi Pertempuran 10 November
Risma menjelaskan pula soal Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang melatarbelakangi peringatan Hari Pahlawan. Peristiwa bersejarah itu dapat menjadi inspirasi untuk gigih berjuang dan pantang menyerah, walaupun di tengah keterbatasan atau halangan. Semangat pantang menyerah inilah yang harus diresapi dan dilestarikan sebagai bangsa dalam menghadapi tantangan dan ancaman apa pun.
“Semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan harusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban visi bersejarah. Mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan, kebodohan dalam arti yang luas,” katanya.
Risma juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling bahu membahu dengan keikhlasan dan tanggung jawab serta penghormatan atas jasa-jasa dan pengorbanan para pahlawan, sesuai profesi dan tugas masing-masing. Dia berharap agar nilai-nilai kepahlawanan menjadi inspirasi di setiap langkah yang penuh inovasi dan daya kreasi.
“Setiap orang bisa menjadi pahlawan di bidang apa pun dan bahkan bisa pula memulai dengan menjadi pahlawan bagi ekonomi keluarganya dan komunitasnya,” tandasnya.
(mdk/ded)