Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk
Kinerja pemerintah di sejumlah sektor juga tidak luput dari penilaian publik.
Hasil Survei Kinerja Pemerintahan Jokowi: 32,7% Responden Akui Pemberantasan Korupsi Buruk
Survei Indikator menunjukkan bahwa responden menilai kondisi pemberantasan korupsi di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) buruk, dengan jumlah persentase sebesar 32,7 persen.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa tujuan utama dari sambutan Presiden Jokowi? Kepala Negara berharap para tamu menikmati jamuan hidangan dan pertunjukkan khas Indonesia yang telah disediakan. “Terima kasih atas partisipasinya. Saya berharap semangat malam ini dapat membawa kita untuk bekerja bersama berbagi akses air bersih dan sanitasi untuk semua orang,” kata Joko Widodo.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diresmikan oleh Presiden Jokowi di Gorontalo? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
Sementara responden menilai kondisi pemberantasan korupsi sangat buruk sebesar 4,8 persen, lalu yang menilai sedang-sedang saja sebesar 28,7 persen. Selain itu, 27,3 persen masyarakat menilai baik dan 1,4 persen sangat baik.
Sisanya, 5,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Adapun jika melihat trennya, persepsi positif menurun, sebaliknya persepsi negatif meningkat.
Bergeser ke kondisi ekonomi nasional, survei ini mengatakan bahwa kondisi ekonomi nasional sedang tidak baik-baik saja. Ini ditandai dengan 26,0 persen masyarakat yang menilai ekonomi nasional saat ini buruk.
- Hasil Survei Indikator Ungkap Ketidakpuasan Terhadap Jokowi Akibat Naiknya Harga Kebutuhan Pokok
- Survei LSI, Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Lebih Pilih Prabowo-Gibran Daripada Ganjar-Mahfud
- Survei Indikator: Tingkat Kepuasan Publik kepada Pemerintahan Jokowi Tembus 81%
- Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jokowi di 2019 Dukung Ganjar Pranowo
Angka ini seimbang dengan 26,0 persen masyarakat yang mengatakan ekonomi baik. Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik.
Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
Adapun jika melihat dalam kondisi politik nasional, hasilnya juga tak berbeda jauh dengan angka kondisi ekonomi nasional.
Umumnya kondisi politik dinilai sedang, tapi lebih banyak yang menilai baik/sangat baik daripada yang menilai buruk/sangat buruk.
Sebanyak 43,5 persen masyarakat menilai kondisi politik nasional sedang saja, 32,4 persen baik, 15,5 persen buruk, 2,2 persen sangat buruk, dan 1,2 persen sangat baik.
Aspek lainnya, yaitu kondisi penegakan hukum di Indonesia sebanyak 36,3 persen menilai sudah berjalan baik, disusul dengan 33,6 persen sedang, lalu 22,1 persen buruk dan 2,8 persen buruk.
Survei berjudul Dinamika Elektoral di Awal Masa Kampanye ini disusun oleh Indikator Politik dari tanggal 23 November sampai 1 Desember 2023. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling. Margin of Error diperkirakan kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Reporter magang: Aleda Fanesya