Hasyim Tembak Kekasih dan Bunuh Diri di Hotel Central Asahan Pakai Senpi Rakitan
Senjata digunakan berlaras pendek dan bergagang kayu. Namun senjata itu menggunakan peluru kaliber 5,56 milimeter. Amunisi ini biasa digunakan pada senapan serbu antara lain SS1.
Polisi masih menyelidiki asal senjata digunakan Hasyim Prasetya (33), membunuh mantan tunangannya, Depi Istiana (22) dan bunuh diri. Senjata rakitan itu berlaras pendek namun menggunakan peluru senapan serbu.
Senjata digunakan berlaras pendek dan bergagang kayu. Namun senjata itu menggunakan peluru kaliber 5,56 milimeter. Amunisi ini biasa digunakan pada senapan serbu antara lain SS1.
-
Bagaimana pelaku melakukan pembunuhan dan mutilasi? Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari hasil interogasi, korban dieksekusi di tempat indekos tersangka di Desa Triharjo, Sleman.
-
Dimana penggeledahan dilakukan? Video yang diunggah di Facebook pada 17 Agustus 2024 itu menampilkan sekelompok petugas berada di depan gerbang sebuah rumah. Mereka tampak tengah membacakan surat perintah penggeledahan.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Jadi senjata yang digunakan oleh Hasyim untuk menembak Depi dan dirinya sendiri yakni senjata api laras pendek rakitan, menggunakan peluru 5,56 milimeter," kata Kapolres Asahan AKBP Faisal Napitupulu, Selasa (8/1).
Hasyim yang merupakan warga Bunut Barat, Kecamatan Kisaran Barat, Asahan, dan Depi yang merupakan warga Pondok Karang Air, Lingkungan III, Kelurahan Karang Anyer, Kecamatan Kisaran Timur, Kota Kisaran, Asahan, ditemukan tewas mengenaskan di di kamar hotel nomor C12, Hotel Central, Jalan Sei Gambus, Kota Kisaran, Senin (7/1).
Saat ditemukan, jasad Hasyim tidak mengenakan busana telungkup di lantai. Kepalanya pecah. Sementara jasad Devi nyaris bugil, hanya mengenakan bra dan celana dalam yang melorot. Sebelah kakinya menekuk di lantai sementara bagian kepalanya telungkup di tempat tidur.
Faisal mengatakan, Depi ditembak dari jarak dekat di belakang kepala hingga menembus ke pelipis mata sebelah kiri. "Kemudian Hasyim menembak kepalanya sendiri di bagian tulang alis depan hingga tewas," kata Faisal.
Mantan Kapolres Nias Selatan ini kembali mengatakan, kasus pembunuhan itu bermotif asmara. Motif ini terungkap berdasarkan hasil pembicaraan pesan singkat WhatsApp antara Hasyim dan Depi.
Dalam pembicaraan itu, Hasyim diduga kecewa batal bertunangan dengan Depi. Sebelumnya pasangan ini sudah sempat bertunangan, namun dibatalkan pihak perempuan.
"Hasyim yang diduga sakit hati kemudian mengajak Depi untuk menginap di hotel pada Minggu (6/1) siang. Ada kemungkinan Hasyim sudah merencanakan untuk menghabisi nyawa Depi dan kemudian bunuh diri. Perencanaan itu dikuatkan dengan adanya temuan sebilah senjata tajam jenis celurit di dalam tas miliknya. Celurit tersebut diduga dipersiapkan Hasyim jika dirinya gagal membunuh dengan senjata api," kata Faisal.
Polisi menyita barang bukti antara lain 1 pucuk senjata api rakitan laras pendek, 2 butir proyektil, 2 unit handphone, tas sandang warna krim kehijauan, 1 bilah celurit, 2 unit sepeda motor, serta pakaian dan barang-barang lain milik Hasyim dan Depi.
Faisal mengatakan, penyelidikan kasus pembunuhan ini sudah selesai, karena pelakunya meninggal dunia. "Tidak ada pihak lain yang terlibat dalam kasus pembunuhan ini. Kasus pembunuhan ini sudah selesai. Namun kami akan terus berkoordinasi dengan tim Labfor Polda Sumut untuk menyelidiki terkait kepemilikan senjata api," tutup Faisal.
Sebelumnya, jasad Hasyim dan Depi ini ditemukan tewas dalam kamar C12 Hotel Central, Jalan Sei Gambus Kelurahan Sendang Sari Kecamatan Kisaran Timur, Asahan Senin (7/1). Mayat keduanya ditemukan karyawan hotel yang hendak menanyakan apakah keduanya masih melanjutkan sewa kamar atau tidak, namun tidak ada jawaban. Pihak hotel kemudian membuka pintu dengan kunci cadangan dan melihat keduanya tewas mengenaskan.
Baca juga:
Jasad Pasangan di Hotel Central Asahan Pelaku dan Korban Penembakan, Motif Asmara
Tak Kunjung Cek Out, Pria dan Wanita Ditemukan Tewas di Hotel Central Asahan
Nelayan yang Hilang di Pantai Samas Bantul Ditemukan Tewas Mengapung
Nelayan Hilang di Laut Bontang Saat Cek Bagang Ikan Ditemukan Tewas
Ini Motif Pembunuhan Wanita Penghuni Apartemen Green Pramuka City