Hilang dari rumah, Mukimen ditemukan tewas di dasar gua
Sempat hilang sehari, Mukijem (63) warga Plalar, Desa Pring Ombo, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul akhirnya ditemukan tewas di dasar luweng (gua vertikal), Senin (13/11) malam. Mukijem sendiri dilaporkan hilang sejak Senin (13/11) dini hari.
Sempat hilang sehari, Mukijem (63) warga Plalar, Desa Pring Ombo, Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul akhirnya ditemukan tewas di dasar luweng (gua vertikal), Senin (13/11) malam. Mukijem sendiri dilaporkan hilang sejak Senin (13/11) dini hari.
Koordinator Tim SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul, Sunu Handoko Bayu Sagara menerangkan korban Mukijem terakhir kali diketahui keberadaannya pada Minggu (12/11) malam. Saat itu, Mukijem masih bercengkrama bersama keluarga.
-
Kenapa manusia purba memilih menetap di Gunungkidul? Laman Wikipedia menyebut jika daratan Kabupaten Gunungkidul dahulu adalah wilayah yang aman untuk ditinggali manusia purba. Jadi Tempat Hidup Manusia Purba 700.000 Tahun Silam Ini karena wilayah tersebut berada di dataran tinggi, kaya akan flora dan fauna, termasuk letaknya berbatasan dengan Samudera Hindia.
-
Siapa yang mengembangkan madu lanceng di Gunungkidul? Sabtu (2/3) siang, matahari tepat berada di atas kepala. Sugeng Apriyanto baru saja tiba di rumahnya yang juga tempat produksi madu lanceng di Dusun Ngrandu, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul.
-
Di mana letak Gunung Karang? Lokasinya ada di Kabupaten Pandeglang, dengan ketinggian 1.778 meter di atas permukaan laut.
-
Bagaimana cara warga Gunungkidul menangkap belalang kayu? Namun mereka harus menangkap menggunakan galah karena belalang hinggap di daun jati yang tinggi.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa yang menjadi bukti keberadaan manusia purba di Gunungkidul? Belum lagi adanya petunjuk-petunjuk kehadiran homo sapiens (manusia purba) di gua-gua dan ceruk-ceruk kawasan Ponjong, yang diprediksi jadi tempat tinggal mereka sekitar 700 ribu tahun silam.
Mukijem, lanjut Sunu, diketahui tak ada di rumah pada Senin (13/11) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. Keluarga pun segera melakukan pencarian kepada korban.
"Anak korban mencari ibunya di sekitaran rumah. Tetapi hasilnya nihil dan korban belum berhasil ditemukan," papar Sunu, Selasa (14/11).
Sunu mengatakan meskipun hasilnya nihil, keluarga tetap melanjutkan pencarian korban. Kemudian, sambung Sunu, pencarian akhirnya membuahkan hasil setelah ada keluarga yang menemukan jejak kaki di sekitar rumah.
"Jejak ditelusuri oleh keluarga. Kemudian jejak itu diketahui menuju ke luweng Karang Noman di Ngasemlor, Desa Bohol atau kalau dari rumah korban berjarak sekitar kurang lebih 1 kilometer," papar Sunu.
Sunu menuturkan berbekal bekas jejak kaki korban yang menuju ke Luweng Karang Noman, keluarga pun melaporkan kasus ini ke petugas. Tujuannya, kata Sunu, agar melakukan pengecekan ke dalam luweng untuk mencari keberadaan korban.
"Dari laporan, petugas dari SAR Satlinmas Korwil I dibantu dari Polsek Rongkop, PPA Gunungkidul, PMI dan TRC BPBD Gunungkidul pun melakukan pencarian korban dengan turun ke dalam luweng. Kedalaman luweng diperkirakan mecapai lebih kurang 70 meter," urai Sunu.
Sunu menjelaskan saat proses evakuasi, petugas gabungan sempat menemui beberapa kendala. Kendala ini diantaranya karena medan evakuasi dan pencarian sangat licin, terjal dan belum ada kepastian di mana posisi korban yang sebenarnya. Selain itu, hujan yang mengguyur Gunungkidul juga menambah kesulitan yang dihadapi petugas gabungan.
"Setelah dilakukan pencarian akhirnya diketahui korban berada di dasar luweng. Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia. Evakuasi untuk membawa jenazah korban dilakukan hingga pukul 23.00 WIB. Usai berhasil dievakuasi dari dasar luweng, jenazah korban diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," tutup Sunu.
(mdk/cob)