Hobi Jadi Cuan, Bisnis Manis Melon Golden Untung Belasan Juta Rupiah
Bagi Ahmad Mahdi, hobi adalah adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan. Apalagi jika hobinya yang ditekuninya kini, justru menghasilkan pundi-pundi cuan yang cukup menjanjikan.
Bagi Ahmad Mahdi, hobi adalah adalah sebuah aktivitas yang menyenangkan. Apalagi jika hobinya yang ditekuninya kini, justru menghasilkan pundi-pundi cuan yang cukup menjanjikan.
Ya, pria berumur 33 tahun ini kini tengah menekuni hobi bercocok tanam. Bukan di sawah atau pun di ladang. Melainkan di sebuah pekarangan dengan konsep greenhouse. Konsep ini tidak terdengar asing sebenarnya di kalangan petani. Namun konsep ini masih jarang diterapkan oleh para petani konvensional.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Apa yang sedang viral di Makassar? Viral Masjid Dijual di Makassar, Ini Penjelasan Camat dan Imam Masjid Fatimah Umar di Kelurahan Bangkala, Kecamatan Manggala, Kota Makassar viral karena hendak dijual.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
"Saya belajar ke beberapa pembudidaya melon yang sukses. Setelah tahu ilmunya, saya akhirnya mencoba mempraktikkan," ungkap Mahdi saat ditemui di greenhouse miliknya di Desa Tanjangawan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.
Suami dari Ratna Ika Ningtyas ini mengaku sangat tertarik dengan budidaya buah melon, utamanya jenis golden. Sebelum budidaya melon jenis golden di lahan seluas 250 meter persegi, ini Mahdi bersama istrinya sempat menekuni pertanian, seperti tanaman padi dan tomat. Namun hasilnya kurang maksimal akibat banyak hama di sawah.
"Makanya itu, saya kemudian belajar mengenai budidaya melon dengan konsep greenhouse," pungkasnya.
©2023 Merdeka.com
Sebagai langkah awal, pria yang juga menjabat Kaur TU dan Umum di Balai Desa Tanjangawan ini menanam 700 bibit melon di lahan 250 meter persegi. Adapun modal produksi yang dia keluarkan untuk bibit, media tanam dan nutrisi menghabiskan sekitar Rp4 juta.
"Butuh sekitar 70 hari untuk bisa dipanen. Bahkan, sebelum panen sudah banyak orang yang pesan," beber Mahdi.
Alumni Madrasah Aliyah (MA) Kanjeng Sepuh Sidayu ini menjelaskan bahwa, dari 700 bibit melon yang ditanam bisa menghasilkan sekitar 1 ton buah melon.
"Alhamdulillah bisa panen sekitar 1 ton. Per kilo saya jual Rp16 ribu. Sehingga menghasilkan uang Rp16 juta," ujarnya.
Menurut Mahdi, menanam melon dengan konsep greenhouse memiliki banyak kelebihan dibanding cara konvensional. Salah satunya dari terhindar dari hama tikus atau hewan lainnya karena seluruh sisi ditutup plastik.
"Meski pembuatan greenhouse butuh modal hampir Rp25 juta, namun itu sebanding dengan hasil yang diraih," ucap Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Ujungpangkah tersebut.
"Kami juga senang ternyata banyak warga dan anak sekolah yang berkunjung untuk sekedar melihat-lihat maupun berfoto dengan melon di greenhouse," imbuh dia.
©2023 Merdeka.com
Sementara itu, Kepala Desa Tanjangawan Anang Ma'ruf mengaku senang atas inovasi yang di lakukan perangkat desanya dalam mengembangkan dan meningkatkan perekonomian di bidang pertanian.
"Apa yang dilakukan Mahdi ini patut dijadikan contoh bagi warga lainnya. Mudah-mudahan mampu menambah penghasilan para petani," kata Anang.
Dia menambahkan, adanya budidaya melon dengan konsep greenhouse ini menjadi hal baru di wilayahnya. Sehingga tidak heran banyak orang penasaran untuk melihat dan berfoto ria.
"Saya kaget yang datang enggak hanya warga sini (Tanjangawan), akan tetapi warga di luar desa maupun kecamatan lain," pungkasnya.
(mdk/cob)