Hukuman orangtua libatkan anak dalam aksi terorisme akan diperberat
Diketahui, dalam tragedi pengeboman di Surabaya melibatkan satu keluarga termasuk anak-anaknya. Mulai dari Gereja Pantekosta hingga di Mapolrestabes Surabaya.
Melibatkan anak-anak di bawah umur untuk aksi terorisme akan diatur dalam Revisi Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tindak Pidana Terorisme. Hal itu diungkapkan anggota Panitia Khusus (Pansus) DPR Antiterorisme dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nasir Djamil.
"Ada juga diatur dalam RUU sekarang ini," kata Nasir di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (15/5).
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan pertempuran hebat di Surabaya terjadi? Pada hari ini tepat 78 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di Surabaya yang menewaskan sekitar 20.000 rakyat setempat.
-
Apa yang menjadi ciri khas oleh-oleh dari Surabaya? Sambal Bu Rudy menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Surabaya.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kenapa Soetomo berpesan untuk dimakamkan di Surabaya? Ia ingin dimakamkan di Surabaya agar senantiasa dekat dengan masyarakat kota itu.
Anggota pansus lainnya dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengatakan, berdasarkan Undang-Undang perlindungan anak, anak-anak tidak bisa dipidana berat. Kata dia, biasanya anak-anak hanya dihukum berupa rehabilitasi.
"Kalaupun ada proses hukum, hukumannya tentu adalah rehabilitasi atau apapun nanti bentuknya," ungkap Arsul.
Namun, tambahnya, hukuman berat akan diemban para orangtua yang melibatkan anaknya dalam aksi terorisme. Dalam revisi Undang-Undang ini, orang tua yang mengajak anaknya melakukan teror akan ditambah hukumannya sebanyak sepertiga dari masa tahanan yang dijatuhkan majelis hakim.
"Kalau orangtuanya ketangkep hidup diperberat, termasuk salah satu pemberatan bisa ditambah sepertiga dari yang dijatuhkan, misalnya maksimal 12 tahun. Berarti ditambah sepertiga lagi bisa 15 tahun. Itu sudah ada," ucapnya.
Diketahui, dalam tragedi pengeboman di Surabaya melibatkan satu keluarga termasuk anak-anaknya. Mulai dari Gereja Pantekosta hingga di Mapolrestabes Surabaya.
Baca juga:
Ini detik-detik bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya
3 Ciri-ciri orang mau melakukan bom bunuh diri
Bocah perempuan selamat dalam serangan bom di Polrestabes Surabaya
Polisi segera makamkan jenazah teroris surabaya yang tak diambil keluarga
Densus 88 kembali tangkap istri terduga teroris di Surabaya
Peran intelijen harus ditingkatkan untuk cegah aksi teror
Terduga teroris yang tertangkap di Urangagung Sidoarjo miliki identitas ganda?