Humor Gus Dur: Bermimpi ketemu Bung Karno saat penataran P4
Para peserta penataran emosi karena Gus Dur sepanjang pemaparan materi tidur.
Ketika Orde Baru masih berjaya, Gus Dur diikutkan dalam penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Sampai runtuhnya Orde Baru, Gus Dur memang masih tercatat sebagai salah seorang manggala BP-7. Seperti biasa, saat memasuki ruang penataran, Gus Dur lebih banyak tidur ketimbang mendengar ceramah para menggala, termasuk pada saat diskusi-diskusinya.
Hal itu membuat para peserta penataran emosi. Pada acara sesi diskusi, Gus Dur dibangunkan untuk ikut berbicara.
"Ayo, jangan tidur saja. Ini kita sedang membicarakan demokrasi," kata sang penatar P4, seperti dikutip dari tulisan Mahfud MD dalam buku berjudul, Gus Dur: Islam, Politik, dan Kebangsaan.
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Bagaimana Gus Dur menanamkan nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Apa yang dibahas oleh tokoh-tokoh nasional saat bertemu Gus Mus? Mereka membahas banyak hal, mulai dari demokrasi yang terancam hingga kebohongan yang terjadi di mana-mana
Karena dibangunkan, terpaksa lah Gus Dur berbicara. "Ini diskusi demokrasi ya? Kebetulan, ketika tidur tadi saya bermimpi bertemu dengan Bung Karno, Beliau menjelaskan kepada saya tentang demokrasi yang dipidatokan tanggal 1 Juni," kata Gus Dur memulai pembicaraannya.
Namun belum selesai Gus Dur bicara, para peserta yang lain sudah nyeletuk tidak puas. "Yang serius dong. Ini kan penataran tingkat nasional," kata seorang peserta. "Ya, masak kita mau membahas mimpi," celetuk yang lain. "Ya, yang benar saja, topik serius jangan dibawa ke soal mimpilah," kata yang lain menyahut.
Dari sinilah dengan cerdik dan cerdas Gus Dur kemudian masuk ke soal substansial. "Bagaimana anda-anda ini mau berbicara dan membangun demokrasi, kalau orang bermimpi saja dilarang? Di dalam demokrasi itu ada kebebasan, termasuk bebas bermimpi. Kalau anda berani melarang orang bermimpi pasti anda akan berani melarang orang menggunakan haknya yang lebih penting. Itu bertentangan dengan demokrasi," Kata Gus Dur dengan suara keras dan serius.
Baca juga:
Humor Gus Dur: Internet dan kakek tua sakti
Canda Gus Dur: Sopir Metromini dan juru dakwah
Humor Gus Dur: Menikahi perempuan satu bus
Humor Gus Dur: Keliling dunia tidak mati kok!
Humor Gus Dur tentang perpaduan Albert Einstein & Marilyn Monroe