Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
AAMS diketahui telah tewas berlumuran darah ketika teman ayah korban diminta untuk mengecek kondisi rumahnya.
- Kondisi Ibu Diduga Bunuh Dua Anak Kandung di Kediri, Kerap Menjerit dan Belum Bisa Diperiksa
- Dokter Kaget Siswi SMP Kelas 1 Hamil Ketahuan Ibunya saat Kandungan 7 Bulan, Parahnya Terkena Penyakit Kelamin
- Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi
- Pengakuan Ibu di Bekasi Bunuh Anaknya Pakai Pisau saat Tidur Karena Dapat Bisikan Gaib
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
SNF (26), ibu muda yang tega membunuh anak kandungnya berusia lima tahun menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara. SNF dirawat setelah beberapa waktu lalu membenturkan kepalanya sendiri ke tembok tahanan Polres Metro Bekasi Kota.
"Pada saat di ruang sel tahanan pelaku SNF ini membenturkan kepalanya berulang kali ke tembok, sehingga tim penyidik membawa pelaku SNF ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan perawatan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus, Jumat (15/3).
Oleh karena itu, berdasarkan rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
"Kalau kondisinya bisa ditanyakan langsung ke sana yang melakukan perawatan, kami belum monitor sejauh ini dari pelaku SNF, tapi keterangan dari dokter, perawatan di sana membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu," katanya.
SNF membunuh anak kandungnya sendiri di rumahya, Kluster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3) lalu. Pelaku menghabisi nyawa anaknya dengan cara ditusuk berkali-kali di bagian dada saat korban sedang tidur.
Pelaku ditangkap polisi pada hari itu juga setelah peristiwa memilukan ini terungkap. Saat memjalani pemeriksaan di Polres Metro Bekasi Kota, pelaku kerap menunjukan keanehan. Seperti mengaku-ngaku sebagai seorang nabi dan mengatakan sebentar lagi akan terjadi kiamat.
"Hasil dari pemeriksaan seperti itu (pelaku mengatakan sebentar lagi kiamat), itu salah satu keanehan yang juga disampaikan oleh suami pelaku, iya seperti itu (pelaku mengaku nabi, makanya inilah keanehan-keanehan seperti ini, suaminya juga mengatakan sepeti itu dalam dua bulan terakhir," ungkap Firdaus.
Meski kerap menunjukan sikap dan omongan yang aneh, lanjut Firdaus, proses hukum hingga saat ini masih berlanjut. Pelaku dijerat Pasal 76 C Juncto Pasal 80 Ayat 3 dan Ayat 4 Undang-Undang Kekerasan terhadap Anak, dan Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman 15 tahun penjara.
"(Ada atau tidak gangguan paikologis) itu nanti menunggu keterangan dari psikiater, masih proses berlanjut, sampai saat ini proses hukumnya masih terus berjalan," katanya.
Sebelumnya, seorang bocah berusia lima tahun berinisial AAMS ditemukan tewas berlumuran darah di rumahnya, Klaster Burgundy Blok RAA 9, Kawasan Summarecon, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3).
Bocah malang itu diduga korban pembunuhan, karena pada tubuhnya ditemukan banyak luka tusukan senjata tajam.
Jasad korban ditemukan sekira pukul 10.30 WIB. Saat ditemukan, di dalam rumah tersebut juga terdapat tiga orang lainnya, yakni ibu korban, seorang bocah berusia dua tahun dan saudara perempuan dari ayah korban.
AAMS diketahui telah tewas berlumuran darah ketika teman ayah korban diminta untuk mengecek kondisi rumahnya. Namun setelah berada di depan rumah, teman ayah korban yang merupakan seorang perempuan tidak diperbolehkan masuk.
Teman ayah korban terus memaksa masuk ke dalam rumah. Di saat itu lah dia melihat ibu korban dalam kondisi berlumuran darah. Perempuan teman ayah korban kemudian melaporkannya ke sekuriti perumahan.
Sekuriti yang tiba di rumah korban juga dilarang masuk. Akhirnya petugas keamanan perumahan itu melaporkannya ke manajamen perumahan dan Polsek Bekasi Utara.
Dari hasil olah TKP, pada jasad korban ditemukan sekitar 20 titik luka tusukan senjata tajam di bagian dada. Polisi juga menemukan barang bukti pisau dapur di lokasi kejadian.