Ibu rumah tangga ini kirim surat terbuka balasan untuk Anggun
Ibu rumah tangga itu menulis, hukuman mati adalah hukuman paling pantas untuk gembong narkotika.
Selama seminggu belakang, publik Indonesia dikejutkan oleh surat terbuka yang ditulis Anggun Cipta Sasmi (Anggun), penyanyi internasional kepada Presiden Joko Widodo. Dalam surat yang ditulis di akun Facebook pribadinya, Anggun meminta Jokowi memberikan grasi terpidana mati asal Prancis, Serge Atlaoui.
Dalam surat yang diunggah pada Rabu (22/4) tersebut, Anggun menulis bahwa hukuman mati bukan satu solusi untuk menurunkan tingkat kriminalitas. Hukuman mati menurutnya adalah kegagalan sisi kemanusiaan juga hilangnya nilai nilai hukum keadilan.
Menyikapi surat terbuka tersebut, seorang ibu rumah tangga, Yana Nurliana yang prihatin dengan peredaran narkoba di Indonesia kemudian 'membalas' surat terbuka Anggun tersebut. Menurutnya, dengan benar-benar ditegakkannya ancaman hukuman mati, dapat memberikan peringatan keras bagi gembong narkoba untuk tidak main-main dengan penegakan hukum di Indonesia.
Dalam tulisannya, Yana Nurliana mengunggah foto anak lelakinya yang sedang memegang kertas bertuliskan "Tante Anggun biarkan gembong narkoba mati -Thoriq-"
Berikut surat terbuka Yana Nurliana kepada Anggun.
Dear Mbak Anggun C Sasmi..
Perkenalkan, saya Yana Nurliana,
Seorang wanita, berdarah Bugis, kelahiran Balikpapan, dan sekarang menetap di Kota Santri, Jombang, Jawa Timur.
Saya sangat menggemari mbak Anggun, saat saya masih SMA..
(Saya tau kok lagu Snow on The Sahara.)
Terutama,
Perkenalkan saya, sebagai seorang ibu, dengan seorang bocah laki-laki (7,5 tahun) yg sekarang lagi gesit-gesitnya tumbuh dan berkembang..
Kalau tidak salah, anak kita sebaya ya mbak
*
Mbak Anggun,
Izin-kan, Saya berceloteh sedikit tentang Surat Terbuka mbak Anggun pada Presiden RI, pak Jokowi,
boleh ya
Dalam menulis celotehan terbuka ini,
Motivasi saya,
Saya rasa, sama seperti yang mbak Anggun lakukan bertahun-tahun lalu, saat mengajukan tuntutan pada Paparazzi di salah satu media Perancis sana.
Paparazzi yg doyan banget membuntuti mbak Anggun dan mengambil gambar bayi cantik mbak (saat itu), Kirana Cipta Montana.
Ya, saya yakin,
kita punya motivasi yg sama..
sama-sama ingin melindungi anak-anak kita dari apa-apa yg kita anggap bisa mengancam masa depannya kelak.
Kalo mbak Anggun menganggap Papparazi kala itu sebagai ancaman bagi Kirana.
Terutama ancaman privasi yg bisa berujung pada penculikan.
Dan dalam hal ini,
saya menganggap NARKOBA sebagai ancaman, buat anak-anak saya..
Ancaman yg sedang membuntuti anak saya..
**
Mbak Anggun beruntung,
Di Pengadilan Perancis mbak Anggun menang,
dan konon, media sana, tak boleh mempublikasikan foto Kirana dalam bentuk apapun, setidaknya sampai usia 2 tahun.. (Mohon maaf dan di ralat klo saya salah)
Bedanya,
Saat ini,
Jika Surat Terbuka mbak anggun di respon 'positif'
dan para gembong Narkoba itu dibebaskan atas nama kemanusiaan..
Maka, saya kalah..
**
Mbak Anggun..
Saya tidak akan 'membantai' atau menanggapi isi surat mbak ,
yg lebih banyak bicara masalah kemanusiaan, hak asazi, hukum, image Indonesia di mata dunia, atau apalah-apalah itu..
Yang kesemuanya terlalu canggih buat saya..
**
Cukuplah buat saya,
Fokus pada masa depan anak saya dan kaitannya dengan peredaran Narkoba di negeri ini yg makin hari makin memprihatinkan.
**
Mbak Anggun..
Saya mengetik Celotehan ini,
sembari sayup-sayup mendengarkan berita dari radio streaming,
Ada sekilas info terbaru,
Bahwa Kepolisian di Jakarta, kembali menemukan Kue Kering Ganja di salah satu rumah yg omsetnya ga main-main, padahal hanya menjual online..
Fyuhhhh!!
Degup jantung saya, belum lagi santai,
tatkala beberapa pekan lalu ditemukan sebuah workshop Brownies Ganja yg dijual bebas di sebuah mall besar di Jakarta, juga dijual online.
Kenyataannya adalah..
Indonesia, darurat Narkoba mbak Anggun!!
Darurat!!!
**
Ya!
Mbak Anggun mungkin benar..
Setelah Eksekusi Bapak Serge Atlaoui, Gembong Narkoba berkebangsaan Perancis (yang sedang mbak perjuangkan itu), benar-benar di jalankan..
Persoalan Narkoba di negeri ini tidak lantas selesai begitu saja.
PR nya masih banyak..
Namun setidaknya,
Dengan benar-benar ditegakkannya ancaman hukuman ini,
Cukuplah untuk memberi peringatan keras bagi Gembong-gembong Narkoba lainnya untuk tidak main-main lagi dengan penegakan hukum di Indonesia..
Hukuman Mati adalah hukuman paling pantas untuk mereka.. Sangat pantas!
**
Semoga celotehan ini,
Bisa membuat mbak Anggun merubah cara pandang mbak Anggun..
Dukunglah kami,
Dukunglah kami para Ibu, untuk menyelamatkan generasi ini dari ke-darurat-an Narkoba.
Salam,
Yana Nurliana
*Menulis adalah perjuangan