Identitas Mayat Pria Hangus di Maros Terungkap Usai Seorang Ibu Lapor Kehilangan Anak
Kepala Kepolisian Resort Maros, Ajun Komisaris Besar Polisi Musa Tampubolon membenarkan jika identitas mayat pria hangus di Mallawa telah terungkap. Meski demikian, polisi masih perlu melakukan pendalaman untuk mencocokan data antemortem dan post mortem korban dengan pelapor.
Identitas mayat pria ditemukan hangus di Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, mulai terkuak. Hal tersebut setelah seorang perempuan melapor ke Markas Kepolisian Resort (Mapolres) Maros melapor kehilangan seorang anak yang ciri-cirinya mirip dengan sketsa yang disebar polisi.
Kepala Kepolisian Resort Maros, Ajun Komisaris Besar Polisi Musa Tampubolon membenarkan jika identitas mayat pria hangus di Mallawa telah terungkap. Meski demikian, polisi masih perlu melakukan pendalaman untuk mencocokan data antemortem dan post mortem korban dengan pelapor.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
"Iya, sudah teridentifikasi," kata Musa kepada merdeka.com, Selasa (15/6).
Terpisah Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi E Zulpan membenarkan adanya seorang perempuan yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Maros. Perempuan tersebut, kata Zulpan, melapor ke Polres Maros pada Senin (14/6) pukul 06.00 Wita.
"Ada masyarakat yang melapor kehilangan keluarganya ke Polres Maros. Dia seorang perempuan, melaporkan kehilangan anaknya," kata dia.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pelapor tersebut, kata Zulpan, terungkap identitas anak tersebut yakni MRL (20). Zulpan mengaku saat ini Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) dan Laboratorium Forensik masih melakukan kecocokan Antemortem dan Post Mortem antara pelapor dan korban.
"Hasilnya belum keluar dari Biddokes. Nanti kalau sudah ada hasilnya akan saya update lagi informasinya," ucapnya.
Sebelumnya, polisi menyebar sketsa wajah dan ciri-ciri mayat hangus yang ditemukan di Desa Padaelo, Kecamatan Mallawa, Maros.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Maros, Ajun Komisaris Polisi Nico Ericson mengatakan pihaknya sudah merilis sketsa wajah mayat pria hangus yang ditemukan di Kecamatan Mallawa. Nico mengatakan berdasarkan sejumlah hasil pemeriksaan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sulsel, terungkap sejumlah ciri-ciri korban.
"Data dari Biddokes, korban berjenis kelamin pria dengan tinggi badan 168 sentimeter. Ada gigi seri depan bagian kiri atas berlubang. Korban menggunakan baju kaos lengan pendek biru tosca," Nico melalui pesan WhatsApp kepada merdeka.com, Senin (14/6).
Selain itu, bentuk wajah korban persegi, memiliki hidung pesek, telinga kecil kiri dan kanan, perawakan kurus, rambut hitam bagian depan ikal berombak sekitar 3 sentimeter.
"Rambut bagian samping kiri dan kanan sampai belakang pendek kurang lebih 0,5 sentimeter," kata dia.
Nico menambahkan bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya dengan memiliki ciri-ciri tersebut, diharapkan untuk segera melapor ke polisi. Hal tersebut untuk memudahkan indetifikasi identitas korban.
(mdk/gil)