IDI Investigasi Surat Dokter di Enrekang Sebut Tak Pernah Ada Diagnosis Covid-19
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan (Sulsel), dr Ichsan Mustari mengatakan pihaknya saat ini bersama IDI Enrekang sedang melakukan investigasi dan verifikasi terhadap dr Adiany Adil.
Seorang dokter di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan bernama dr Adiany Adil menjadi sorotan usai sepucuk suratnya viral di media sosial (medsos). Sepucuk surat tersebut menjadi viral karena dr Adiany menyebut tidak pernah ada diagnosis Covid-19.
Berdasarkan informasi diterima Merdeka.com, dr Adiany Adil merupakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Massenrempulu Enrekang. Dalam suratnya dr Adiany menyebutkan dirinya sebagai ahli dalam hal diagnosis.
-
Kapan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) resmi terbentuk? Tepat pada 24 Oktober 1950, IDI secara resmi mendapatkan legalitas hukum di depan notaris.
-
Dimana konsentrasi dokter spesialis di Indonesia? Dia mengatakan 59 persen dokter spesialis terkonsentrasi di Pulau Jawa. "Rata-rata semuanya dokter spesialis pada di Jawa dan di kota. 59 persen dokter spesialis itu terkonsentrasi di Pulau Jawa, 59 persen," ujarnya.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Ikatan Dokter Indonesia (IDI)? Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat profesi dokter.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
"Yang bertanda tangan di bawah ini, atas nama dr. Adiany Adil sebagai salah satu pihak yang berwenang dan berkompeten membuat pernyataan akan COVID-19. Bahwa berdasarkan disiplin ilmu saya yaitu berkenaan dengan profesi dokter, sosok ahli dalam hal penegakan diagnosis, maka saya dengan tegas dan jelas tetapkan bahwa sejak dahulu hingga detik ini para dokter termasuk saya tidak pernah tegakkan diagnosis COVID-19. Bahwa dalam teori dan praktek kedokteran, TIDAK PERNAH ADA DIAGNOSIS COVID-19/CORONA VIRUS DISEASE-19. Dan olehnya itu, pasien COVID-19 itu tidak pernah ada. Demikianlah surat pernyataan yang saya buat untuk dipergunakan demi kemaslahatan ummat manusia," tulisnya dalam sepucuk surat tersebut.
©2021 Merdeka.com
Saat merdeka.com mencoba konfirmasi kebenaran surat tersebut melalui telepon, dr Adiany meminta untuk konfirmasi melalui chat WhatsApp. Tetapi Chat WhatsApp tidak dibalas dr Adiany.
"Lewat Chat WhatsApp saja ya. Biar tidak ada salah tulis apa yang saya katakan," ujarnya singkat
Terpisah Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Selatan (Sulsel), dr Ichsan Mustari mengatakan pihaknya saat ini bersama IDI Enrekang sedang melakukan investigasi dan verifikasi terhadap dr Adiany Adil.
"IDI Wilayah Sulsel dan IDI Enrekang sementara melakukan pertemuan dengan dokter yang bersangkutan untuk melakukan verifikasi dan investigasi," ujarnya.
Ichsan menyebut dr Adiany masih tercatat sebagai anggota IDI Enrekang. "Masih terdaftar sebagai anggota IDI," ucapnya.
Baca juga:
INFOGRAFIS: Mengenal Anosmia Akibat Terpapar Covid-19 dan Cara Penyembuhannya
Sumut Dinyatakan Bebas dari Zona Merah Covid-19, Ini Faktanya
Pasien Isoman Jadi Penyebab Kota Serang Masih Zona Oranye, Ini Kata Kabid Dinkes
Percepat Penanganan Covid-19, Pemprov DKI Latih Petugas Testing dan Tracing
Dalam Sepekan, 10.678 Warga di Jakarta Barat Kena Razia Masker
PTM Berjalan Baik, Wagub DKI Harap Sekolah Bisa Masuk 100 Persen