Imbas Corona, Gunung Ciremai Ditutup Hingga 31 Maret
Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), aktivitas pendakian ditutup per tanggal 17 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Humas TNGC, Agus Yudantana membenarkan edaran yang tersebar di sosial media tersebut.
Upaya mencegah penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Pantura Jawa Barat terus dilakukan. Selain menetapkan belajar dan kerja di rumah, jalur pendakian Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat resmi ditutup selama dua pekan.
Berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), aktivitas pendakian ditutup per tanggal 17 Maret 2020 hingga 31 Maret 2020. Humas TNGC, Agus Yudantana membenarkan edaran yang tersebar di sosial media tersebut.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari kekuatan gaib di Gunung Ciremai? Setiap pengunjung yang datang diminta untuk menjatuhkan kaki ke tanah sebanyak tiga kali, dan kemudian mengucapkan salam. Ini dianggap dapat memperoleh perlindungan dari kekuatan gaib.
-
Apa yang menjadi larangan utama di Gunung Ciremai? Gunung Ciremai dihiasi oleh mitos menarik yang melibatkan larangan membuang air seni ke tanah. Konon, melanggar larangan ini dapat membawa musibah kepada pelakunya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana lokasi Taman Nasional Gunung Ciremai? Tempat ini adalah taman nasional yang melindungi Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat dengan ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut. Kawasan ini memiliki luas sekitar 15.500 hektar yang terbagi antara Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gunung Ireng? Satu lagi, daya pikat utama dari Gunung Ireng adalah panorama matahari terbit (sunrise) dan terbenam (sunset) yang memukau.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gunung Seulawah Agam? Gunung yang memiliki ketinggian 1.726 di atas permukaan laut (mdpl) ini memiliki beberapa nama lain, seperti Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg.
"Berdasarkan instruksi dari atas sampai kebijakan Bupati Kuningan kami memutuskan untuk ditutup sementara," katanya saat dihubungi, Rabu (18/3).
Selama penutupan tersebut, TNGC akan melakukan pengawasan di wilayah Gunung Ciremai. Termasuk menyemprot cairan disinfektan di sejumlah titik.
Seperti posko pertama pendakian hingga warung dan lokasi wisata yang ada di kawasan Gunung Ciremai itu sendiri. Agus menyebutkan, penyemprotan disinfektan akan dilakukan satu kali sehari.
"Selain itu kami juga akan melakukan beberapa pembenahan Gunung Ciremai mulai dari kondisi jalur sampai pemantauan flora fauna yang ada," ujar dia.
Sementara itu, penutupan jalur online berimbas kepada para pendaki yang sudah terlanjur melakukan pemesanan melalui online. Agus memastikan para calon pendaki yang sudah memesan online di tanggal penutupan akan dijadwal ulang.
Dia mengimbau kepada calon pendaki Gunung Ciremai yang sudah membayar registrasi untuk mendaki di tanggal penutupan agar menghubungi admin yang ada di pendaftaran online.
"Nanti ketika pendakian dibuka mereka yang sebelumnya rencana mendaki di tanggal penutupan bisa langsung mendaki sesuai perubahan tanggal yang sudah diatur," jelas Agus.
Penutupan aktivitas Gunung Ciremai tak hanya berimbas kepada pendakian. Tercatat ada 64 objek wisata di kawasan Gunung Ciremai ikut ditutup.
Agus memastikan selama masa pencegahan penyebaran virus corona covid-19, aktivitas pendakian maupun objek wisata tutup. Dia mengimbau agar masyarakat tidak memaksakan diri untuk datang berlibur di kawasan Gunung Ciremai pada tanggal penutupan.
"Kami juga akan menyemprot cairan disinfektan ke sejumlah objek wisata di Gunung Ciremai," ujar Agus.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona covid-19 di internal TNGC, pihaknya mewajibkan karyawan memakai hand sanitizer dan masker. Kebijakan tersebut termasuk bagi warga atau tamu yang berkunjung ke Kantor TNGC di Kabupaten Kuningan.
Agus memastikan sebaran virus corona covid-19 berimbas kepada sektor wisata alam termasuk Gunung Ciremai. Dia berharap, masyarakat dapat memaklumi dan bekerjasama dalam mencegah penyebaran virus corona covid-19 di Indonesia khususnya Jawa Barat ini.
"Untuk informasi lebih lanjut nanti akan kami sampaikan lagi sesuai dengan situasi kondisi yang ada di lapangan," kata dia.
Reporter: Panji Prayitno
Sumber: Liputan6.com