Iming-Iming Beri Rp5 Ribu, Pria di Palembang Cabuli 18 Bocah Perempuan Selama 1 Tahun
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, laporan yang masuk awalnya tiga anak dan bertambah menjadi 18 anak setelah hasil pemeriksaan terhadap tersangka. Penyidik masih menunggu laporan korban lain sebagai kelengkapan berkas acara pemeriksaan.
Petugas Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Palembang meringkus GG (30), pria yang dilaporkan melakukan pencabulan. Sebanyak 18 bocah perempuan menjadi korban asusila pelaku selama satu tahun terakhir.
Pelaku diamankan polisi tanpa perlawanan di rumahnya di Kecamatan Kalidoni Palembang sehari setelah dilaporkan korban, Selasa (14/6) malam. Para korbannya masih sangat belia, berusia 5 hingga 10 tahun.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa itu Pecel Semanggi? Pecel Semanggi adalah makanan khas Surabaya yang terbuat dari daun semanggi yang dikukus, kemudian dinikmati dengan sambal atau bumbu semanggi.
-
Kenapa tangan sering pecah-pecah? Tangan pecah-pecah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Meski tidak menimbulkan masalah serius, hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa kondisi medis, sehingga diagnosisnya sangat penting untuk dilakukan.
-
Apa saja penyebab tumit pecah-pecah? Ketika kulit di sekitar tumit menjadi kering, kulit kehilangan kekenyalan dan elastisitasnya yang pada akhirnya menyebabkan kulit menjadi pecah-pecah. Kondisi ini biasanya terjadi bersamaan dengan kapalan sehingga seringkali terasa tidak nyaman dan menyakitkan.
-
Dimana pencabulan itu terjadi? Kemudian 9 Maret 2024 lalu, tersangka membawa korban ke pinggir Danau Tawar di Kabupaten Aceh Tengah. Di sana, ustaz FS menyetubuhi korban di dalam sebuah kemah.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, laporan yang masuk awalnya tiga anak dan bertambah menjadi 18 anak setelah hasil pemeriksaan terhadap tersangka. Penyidik masih menunggu laporan korban lain sebagai kelengkapan berkas acara pemeriksaan.
"Ada 18 anak-anak yang menjadi korban asusila tersangka, semuanya berjenis kelamin perempuan," ungkap Tri, Rabu (15/6).
Perbuatan cabul terjadi di tiga wilayah, yakni dua di Kecamatan Kalidoni dan satu lainnya di Sematang Borang. Pengakuan tersangka sudah berlangsung sejak April 2021.
Tersangka mengaku kecanduan menonton video porno di ponselnya. Karena itu, ketika melihat anak kecil, dia langsung mencari cara agar korban menuruti kemauannya.
"Para korban diimingi uang lima ribu agar mau diajak ke rumah kosong. Di situlah tersangka berbuat cabul," ujarnya.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 76E juncto Pasal 82 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 perubahan atas UU Nomor 01 Tahun 2016, perubahan kedua atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara.
(mdk/eko)