Ini penyebab bentrok TNI dan Polri di Batam berujung baku tembak
Penembakan ini berlangsung hingga malam hari.
Perusakan terhadap Barak Teratai Mako Brimob Polda Kepri yang dilakukan anggota TNI AD Yonif 134/TS Yonif Batam dipicu kesalahpahaman. Awalnya pada Rabu (19/11) pagi, saat salah seorang anggota TNI mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang dijual eceran lalu ketemu anggota Brimob.
"Itu dipicu dari kesalahpahaman saat anggota sedang isi bensin eceran dekat markas, lalu anggota Brimob memandang, dan anggota kita balas memandang, kemudian berkelahi," ujar Humas Komando Resimen Militer (Korem) TNI AD 033 Wira Pratama (WP) Mayor Inf Jhony Tambunan saat dihubungi merdeka.com Rabu (19/11) malam.
Setelah berkelahi, kata Jhoni, keduanya lalu kembali ke markas masing-masing. "Setelah sampai di markas, anggota kita bercerita kepada kawannya, karena anggota kita ini masih bujangan, mudah terpancing emosi, lalu mendatangi ke Brimob," jelas Jhony.
Setelah penyerangan itu, sambung Jhony, sejumlah anggota yang terlibat kemudian diperiksa secara intensif. "Saat ini mereka kita periksa, sedangkan anggota yang lain, kita beri arahan benar, jika terbukti bersalah yang terlibat akan kita berikan sanksi tegas," tandasnya.
Penembakan ini berlangsung hingga malam hari. "Mereka menembaki markas kita sampai sekarang, ini saya lagi di dalam Markas, saya kendalikan anggota agar tidak terpancing emosi," ujar Kasat Brimob Polda Kepulauan Riau, Kombes Tory Kristianto.
Namun, pihak brimob tidak melakukan perlawanan, mereka hanya bersiaga menghindari adanya anggota yang terluka. "Saya coba kendalikan agar situasi di dalam kondusif, kita diserang terus," ujarnya.