Ini sepak terjang kapten perampok sadis di Pulomas
Ramlan tak segan-segan melukai korban dengan cara-cara sadis.
Polisi membekuk dua dari empat pelaku perampokan disertai pembunuhan di kediaman Dodi Triono (59), Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Satu pelaku bernama Ramlan Butar Butar tewas ditembak, satu tersangka lain Erwin Situmorang dalam keadaan hidup.
Seorang perwira polisi di Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota menyebut bahwa Ramlan Butar Butar dikenal sebagai perampok yang sadis.
"Dia tidak segan melukai korban, bahkan kalau korban perempuan tidak segan memperkosa," kata seorang perwira satu melati di pundaknya ini, Rabu (28/12).
Ia mengaku sudah dua kali melakukan penangkapan terhadap tersangka. Pertama pada 2007 silam di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat. Ketika itu, Ia masih menjadi anggota Ditkrimum Polda Jawa Barat.
"Kasusnya perampokan, dia merampok perhiasan milik warga di dalam rumah," ceritanya.
Setelah ditangkap, rupanya selang beberapa tahun kemudian Ramlan bebas. Polisi yang sudah memantau pergerakannya, kembali mengendus Ramlan melakukan aksi perampokan di Bandung. Tanpa pikir panjang, polisi pun kembali meringkus.
"Kami tangkap lagi dengan kasus perampokan juga," ujarnya.
Setelah mendengar kabar bahwa pelaku perampokan di Pulomas, Jakarta Timur ialah Ramlan Butar Butar, Ia mengaku langsung teringat kepada sosok yang pernah ditangkap. Begitu melihat ciri-ciri, Ia yakin 100 persen bahwa tersangka memang yang pernah beraksi di sejumlah wilayah.
Selain di wilayah itu, Ramlan juga pernah mendekam di Polres Depok.
Seperti diketahui, perampokan sadis terjadi pada Senin (26/12) sore di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Rumah mewah itu milik Ir Dodi Triono.
Dalam kejadian itu enam orang tewas. Identitas korban yakni, Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, Diona Arika Andra Putri (16), Dianita Gemma Dzalfayla (9) anak ketiga dari Dodi, Amel teman anak korban, Yanto sopir, dan Tasrok (40) sopir.
Sedangkan korban selamat yakni, Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy (23). Para korban masih dalam perawatan intensif karena mengalami trauma berat.
Baca juga:
Ini pengakuan sopir angkot rekan kerja Ramlan Butar Butar
Kondisi anak almarhum Dodi membaik, sudah bisa diajak berkomunikasi
Ini alasan polisi tangkap hidup-hidup salah satu perampok di Pulomas
2 Pelaku ditangkap, keluarga almarhum Dodi apresiasi kinerja polisi
Ramlan Butar Butar dikenal jalannya pincang karena sakit ginjal
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa yang terjadi di Bekasi pada Kamis (30/11) ? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.