Ini sikap TvOne usai diberi sanksi samakan PDIP dengan PKI
Dewan Pers meminta TvOne berhenti menayangkan berita fitnah.
Dewan Pers hari telah lakukan pemanggilan pihak tvOne dan PDI Perjuangan untuk mediasi. Pemanggilan keduanya lantaran situasi sempat memanas lantaran televisi milik Viva Grup itu membuat berita yang dianggap sebagai fitnah Komunis Indonesia (PKI).
Dalam pemberitaannya, tvOne mengaitkan partai besutan Megawati Soekarnoputri dengan aliran komunis. Akibatnya, dari pemberitaan itu simpatisan PDIP terpancing menyegel dan mencoret-coret kantor tvOne biro Yogyakarta.
Butut panjang dari beberapa rangkaian kasus itu memaksa keduanya berkumpul di Dewan Pers. Lantas, televisi milik pengusaha sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie itu langsung mengeluarkan sikap dari protes keras tersebut.
Berikut merdeka.com merangkum sikap tvOne usai diberi sanksi oleh Dewan Pers:
-
Siapa yang memimpin sidang PPKI? Sidang bersejarah itu dipimpin oleh Soekarno.
-
Bagaimana TNI AU mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI? TNI AU Mengebom Purwodadi yang dikuasai PKI. Serangan udara itu berhasil membuat pasukan PKI kocar-kacir dan batal melakukan eksekusi pada sejumlah tawanan. Kadet Udara I Aryono menerbangkan pesawat, sementara Kapten Mardanus duduk di belakangnya menjadi observer udara. Mereka terbang rendah kemudian menjatuhkan bom di komplek kantor kabupaten. Misi itu sukses.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Dimana pasukan TNI merebut daerah yang dikuasai PKI? Setelah melewati berbagai pertempuran sengit, satu per satu daerah yang dikuasai PKI bisa direbut Pasukan TNI.
-
Siapa yang menyelamatkan para tawanan dari PKI? Mereka menyelamatkan para tawanan yang hendak dieksekusi para anggota PKI.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
TvOne akui berita PDIP jiplak PKI salah
Pihak tvOne diprotes PDIP lantaran memberitakan partai berlambang banteng proporsional itu disebut jiplakan PKI. Pihak tvOne akhirnya mengakui kalau berita tersebut salah.
"Kita bikin berita salah kita ralat. Latar belakang pemberitaan itu tidak ada, hanya kekurangan kelengkapan narasumber," ujar Wapemred tvOne Toto Suryanto di Dewan Pers, Jumat (4/7).
Toto menambahkan pihak tvOne pun tak keberatan dengan memberikan hak jawab kepada PDIP. Namun, mengenai permintaan maaf terbuka, tvOne masih akan pikir-pikir terlebih dahulu.
"Lihat saja nanti," katanya singkat.
Bantah diperintah Ical
Pihak tvOne mengaku pemberitaan yang menyebut PDIP jiplak PDIP murni kesalahan redaksi saja. Pihak tvOne membantah kalau pemberitaan itu atas perintah dari pemilik, Aburizal Bakrie (Ical).
"Setiap tanggung jawab pemberitaan dari mana pun saya yang tanggung, tidak ada hubungannya (Ical)," ujar Wapemred tvOne Toto Suryanto di Dewan Pers, Jumat (4/7).
Toto beralasan bukan hanya tvOne saja yang pernah melakukan kesalahan. Dia menilai banyak media juga pernah melakukan pemberitaan yang salah.
"Kita bikin berita salah kita ralat," tuturnya
TvOne minta maaf ke PDIP
Pihak tvOne akhirnya meminta maaf kepada PDIP karena menyiarkan pemberitaan yang menyebut partai berlambang banteng itu jiplakan PKI. Selain meminta maaf, tvOne juga akan memberikan hak jawab kepada PDIP.
"TvOne bersedia memuat hak jawab secara proporsional disertai permintaan maaf kepada PDIP dan pemirsa. Hak jawab dimuat tiga kali pada jam yang sama dengan berita yang diadukan selambat-lambatnya Sabtu 5 Juli 2014," ujar Ketua Komisi Pengaduan Dewan Pers M Ridlo usai mediasi dengan tvOne dan PDIP di Dewan Pers, Jumat (4/7).
Ridlo menambahkan, tvOne juga bersedia risalah penyelesaian tersebut sebagai bagian dari hak jawab. tvOne berkomitmen menaati kode etik jurnalistik dalam pemberitaan selanjutnya.
"Kedua belah pihak sepakat kasus ini selesai dan tidak melanjutkan ke proses hukum, kecuali kesepakatan di atas tidak dipenuhi," katanya.
Sementara itu, Wasekjen PDIP Achmad Basarah mengimbau agar seluruh jajaran simpatisan PDIP mampu menjaga etika dan sopan santun. Jangan sampai ada kasus penyegelan kantor tvOne seperti di Yogyakarta.
"Ini bulan suci Ramadan semua harap jaga etika," kata Basarah.