Ini zat berbahaya di dalam beras plastik, biasanya buat bahan pipa
Ada cara mudah membedakan beras asli dan plastik.
Dugaan beras palsu yang beredar di tengah masyarakat ternyata benar. Setelah melakukan penelitian, terdapat beras plastik.
Menurut Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Adisam ZN, beras palsu yang diuji positif mengandung bahan plastik. Dia menyebutkan, kandungan senyawa plastik di dalam beras palsu itu ada tiga jenis.
Ketiganya antara lain: BBP (Benzyil butyl phtalate ), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), DINP (Diisionyl Phatalate). Kandungan itu sama seperti bahan dasar untuk pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.
"Biasa digunakan untuk kebutuhan industri," kata Adisam di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (21/05).
Menurut dia, pengujian dilakukan dengan dua sampel beras. Beras itu diambil dari seorang warga bernama Dewi selaku konsumen, sedangkan sampel lain diambil dari pedagang beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya. "Masing-masing 250 gram," kata dia.
Hasil pengujian, ditemukan suspek yang senyawa dengan plastik tersebut. Menurut dia, untuk memastikan pihaknya melakukan dua kali pengujian dengan dua alat berbeda.
"Pengujian menggunakan dua alat yang canggih dengan tingkat akurasi tinggi, hasilnya sama," kata dia.
Dia menambahkan, jika bahan itu dikonsumsi, maka dipastikan akan berdampak buruk bagi kesehatan. Misalnya, bisa menyebabkan kanker.
Cara membedakan
Tidak sulit membedakan beras asli dengan plastik."Letakkan beras itu di atas kertas atau meja, lalu pilah. Bila terdapat bentuk beras tanpa memiliki lengkungan di bagian ujung, lentur, tanpa ada titik putih di tengahnya, dan cenderung lebih bersih bisa dikategorikan sebagai beras palsu," kata Adisam.
Menurut Adisam, karakter fisik beras palsu memiliki perbedaan dengan yang alami. Beras sintetis bentuknya cenderung lurus sempurna tanpa ada titik putih. Dia menambahkan, beras asli memiliki bentuk sekam dan rupa mengapur.
Cara lain membedakan beras asli dan palsu, lanjut Adisam, juga bisa dilakukan dengan cara memasak serta pencucian dengan menggunakan air.
"Deteksi dini bagi masyarakat, kalau sudah sering masak kelarutannya berbeda. Dia cenderung menggumpal, meski telah lama dimasak," ujar Adisam.
Adisam meyakini, beras plastik dibuat dengan menggunakan bahan baku pembuatan kabel, keramik, dan pipa paralon. Setelah jadi, hasilnya dicampur dengan beras alami.
"Senyawa kimianya memiliki unsur BBP, DEHP, DIMP untuk pembuatan polyvinyl chloride, dan dicampur dengan senyawa kimia pelentur plastik," tutup Adisam.
Baca juga:
Beras plastik beredar, Mendagri imbau gubernur gencar sidak ke pasar
Beras plastik, mie ayam tikus, tahu formalin mau makan apalagi?
Polisi ogah tangani kasus beras plastik hasil Lab Sucofindo
Agen beras plastik di Bekasi juga jual batu akik
Ipar SBY geram beras plastik beredar, pemasok harus dihukum berat
Polisi buru pengupload video produksi beras plastik
Agen pemasok beras plastik di Bekasi ditutup
-
Di mana letak permukiman terbengkalai di Jakarta yang diulas dalam video? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Apa yang terjadi di gudang peluru di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.