Insentif Tenaga Kesehatan di 67 Puskesmas di Garut Cair Setelah Mandek 5 Bulan
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa total dana yang diberikan kepada para nakes dari 67 Puskesmas di Kabupaten Garut sebesar Rp3,9 miliar. Insentif yang diberikan adalah jasa mereka mulai Januari hingga Mei 2021.
Para tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di 67 Puskesmas di Kabupaten Garut akhirnya menerima insentif penanganan Covid-19, Senin (26/7). Insentif yang diberikan adalah jasa para nakes selama 5 bulan, atau sejak Januari hingga Mei 2021.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa total dana yang diberikan kepada para nakes dari 67 Puskesmas di Kabupaten Garut sebesar Rp3,9 miliar.
-
Di mana permasalahan tentang tenaga kerja terjadi? Susahnya cari Kerja di Indonesia Sulitnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
-
Bagaimana cara meningkatkan jumlah tenaga medis di Indonesia? Meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan bagi masyarakat juga perlu didukung dengan berbagai hal penunjang, termasuk salah satunya jumlah tenaga medis.
-
Bagaimana dampak inovasi teknologi terhadap tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi Di samping itu, era globalisasi berdampak arus mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi semakin tinggi Hal ini membuat persaingan menjadi semakin ketat, pekerja asing akan mudah masuk dan bekerja di Indonesia
-
Bagaimana PHE menjaga keselamatan kerja? Dengan mengedepankan aspek safety, PHE juga mencatatkan 80.472.121 jam selamat hingga trimester 1 tahun 2024.
-
Apa saja bahaya kerja lembur bagi kesehatan? Bahaya Kerja Lembur Dampak kerja lembur bagi kesehatan dapat memberikan konsekuensi negatif yang serius. Berikut adalah beberapa dampaknya:1. Penyakit jantung: Orang yang sering bekerja lembur berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung. Jam kerja yang panjang, stres, dan kurang tidur dapat meningkatkan tekanan darah, memicu inflamasi, dan menyebabkan gangguan irama jantung. 2. Insomnia: Kerja lembur sering mengganggu pola tidur normal. Kurang tidur dapat menyebabkan insomnia. Kurang tidur secara teratur mengganggu kualitas hidup, meningkatkan risiko kecelakaan, dan mempengaruhi fungsi kognitif.3. Depresi: Jam kerja yang panjang dan rutinitas yang monoton dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Stres yang berkepanjangan dan kurangnya waktu untuk aktivitas sosial serta perawatan diri dapat mempengaruhi kesehatan mental. 4. Kecelakaan kerja: Tingkat kecelakaan dapat meningkat saat bekerja lembur. Kelelahan dapat mengurangi konsentrasi, waktu reaksi, dan keterampilan motorik, yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja.5. Diabetes tipe 2: Risiko mengembangkan diabetes tipe 2 meningkat pada orang-orang yang bekerja lembur. Pola makan yang tidak teratur, kurangnya waktu untuk berolahraga, dan stres dapat memicu resistensi insulin dan peningkatan gula darah. 6. Kanker: Beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara kerja lembur yang berkepanjangan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara, kolorektal, dan prostat.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
"Besaran jumlah tersebut hanya untuk nakes di 67 Puskesmas saja, belum termasuk nakes di rumah sakit,” kata Nurdin.
Dia menjelaskan bahwa insentif yang diberikan adalah jasa mereka mulai Januari hingga Mei 2021. Kendati begitu, menurutnya pemberian insentif tersebut tidaklah terlambat, namun ada regulasi-regulasi lain yang kerap kali ada penyesuaian.
"Jadi ketika kita masuk aplikasi ada pengesahan dari sana. Pengesahan ini mungkin kurang kami terima sehingga kita agak mengalami dari sisi waktu," kata dia.
Setiap tenaga kesehatan, menurut Nurdin menerima besaran dana insentif yang berbeda. Perbedaan itu dibedakan sesuai dengan beberapa spesifikasi, mulai spesiali, dokter, hingga tenaga medis.
Salah seorang nakes yang yang menerima dana insentif, Hasan Alfian (31) mengaku sangat bersyukur akhirnya bisa menerima walau sempat tertunda selama beberapa bulan. Walau menerima dana insentif untuk nakes yang berjuang melawan Covid-19, dia mengaku berharap agar pandemi segera berakhir dan terbentuk herd immunity.
"Semoga Covid-19 ini segera berakhir dan cepat-cepat terbentuknya herd immunity di Kabupaten Garut. Mudah-mudahan seperti itu. Mudah-mudahan Covid ini cepat selesai," kata Hasan.
Baca juga:
Tanggapan Kemendagri Soal Gubernur Gorontalo Ajakan Nakes Mogok
Mendagri Ucapkan Terima Kasih pada Pemda yang Sudah Cairkan Anggaran Nakes
Gubernur Gorontalo Marah Insentif Belum Dibayar, Ancam Suruh Nakes Mogok Kerja
Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19, Anies Dengarkan Curhat Nakes Puskesmas
Sekjen Gerindra Minta Kepala Daerah Segera Cairkan Insentif Nakes
Mendagri Puji Pemkot Depok yang Sudah 100 Persen Bayar Insentif Nakes