Ironi Kebakaran Hutan, Kakek Slamet Tewas Tertimpa Pohon saat Padamkan Api
Rian menambahkan kebakaran hutan terjadi tepatnya di Petak 161A RPH Sooko, BKPH Wilis Selatan, KPH Lawu DS, Dusun Sambi, Desa Klepu, Kecamatan Sooko.
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Ponorogo memakan korban. Kakek Slamet (70) warga Desa Klepu, Kecamatan Sooko, Kabupaten Ponorogo, tewas tertimpa cabang pohon saat membantu memadamkan api di lokasi.
"Korban ikut memadamkan api bersama puluhan warga lain. Nahasnya lalu terkena cabang pohon di lokasi," kata Mandor hutan setempat, Rian, Selasa (22/10)
-
Apa yang terbakar di Kebagusan? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Bagaimana Hutan Babakan Siliwangi menjadi tempat nongkrong kekinian? Terakhir, hutan Babakan Siliwangi direnovasi dan dijadikan tempat untuk berkumpul kalangan anak muda. Di sana ditambahkan fasilitas bangku dan balkon untuk melihat kawasan hutan dan lain-lain.
-
Kapan Kebun Bibit Wonorejo buka? Kebun Bibit Wonorejo buka setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB.
-
Kenapa Hutan Punti Kayu penting bagi Kota Palembang? Hutan merupakan sebuah kawasan yang luas dengan berbagai macam pepohonan yang hijau serta menjadi tempat tinggal para satwa, tumbuhan, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, hutan juga menjadi ekosistem yang cukup penting di muka bumi. Hutan letaknya tak selalu jauh dari kehidupan manusia atau perkotaan. Banyak dijumpai hutan-hutan berada di tengah hiruk pikuk perkotaan yang berfungsi sebagai paru-paru kota sekaligus tempat rekreasi.
-
Dimana pondok perambah hutan dibakar? Pondok pertama ada di koordinat 0.241583 S, 101.912962 E.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
Dia menyebutkan, kemungkinan besar korban mengalami pendarahan di kepala karena kejatuhan cabang. "Korban sempat dibawa ke Puskesmas Sooko. Tapi meninggal dunia tadi dini hari," katanya.
Rian menambahkan kebakaran hutan terjadi tepatnya di Petak 161A RPH Sooko, BKPH Wilis Selatan, KPH Lawu DS, Dusun Sambi, Desa Klepu, Kecamatan Sooko.
"Sejak kemarin 11.30 Wib sudah kebakaran, terus warga bersama polisi, TNI, perhutani dan BPBD berusaha memadamkan api," terangnya.
Sekitar pukul 14.30 Wib, korban atas nama Slamet tertimpa cabang pohon pinus tepat di kepalanya. Akibatnya, dari kepala korban mengeluarkan darah.
Luasan kebakaran tersebut mencapai 4 hektar. Warga bersama petugas yang memadamkan sempat kewalahan. Sebab, medan yang sulit karena di pegunungan serta jauh dari sumber mata air ditambah angin kencang membuat api semakin membesar.
"BPBD Kabupaten Ponorogo, Perhutani, Polsek Sooko, Koramil Sooko bersama warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dengan cara membuat ilaran agar api tidak merembet," tukasnya.
Hingga pagi ini, masih tampak kepulan asap dari lahan hutan pinus milik perhutani. Warga diminta waspada dan berhati-hati untuk tidak mendekati lokasi khawatir ada pohon yang tumbang atau ranting berjatuhan.
"Kami ingin warga terus waspada dan berhati-hati, jika ada kebakaran langsung lapor," katanya.
Baca juga:
Polri Limpahkan 69 Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan ke Pengadilan
Kasus Karhutla, Polda Riau Segel Lahan Sawit PT TI
Luas Terdampak Kebakaran Hutan di Kawasan Semeru Capai 115 Hektar
Ratusan Hektar Hutan di Lereng Gunung Wilis Kediri Terbakar
VIDEO: Catatan Redaksi Merdeka.com Untuk 5 Tahun Pemerintahan Jokowi
Kawasan Gunung Ranti Banyuwangi Kembali Terbakar, 4 Wisatawan Nekat Mendaki