Isak tangis warnai pengambilan 5 jenazah korban kecelakaan Pantura
Saking sedihnya, salah satu anggota keluarga korban yang tak kuasa hingga jatuh pingsan,
Jenazah lima korban tewas dalam kecelakaan maut Mini Bus di jalan utama pantai utara, Pantura Ciasem, Subang, Jawa Barat, akhirnya diambil pihak keluarga dari Kamar Jenazah Puskesmas Mandalawangi, Pamanukan, Subang, Jumat (25/12) malam. Pengambilan jenazah diwarnai isak dan tangis keluarga.
Saking sedihnya, salah satu anggota keluarga korban yang tak kuasa hingga jatuh pingsan ketika melihat korban sudah terbungkus kain kafan. Oleh pihak keluarga, kelima jenazah akan langsung di bawa dan dimakamkan ke kampung halaman mereka, di Jalan Arboy, Desa Bojong, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Menurut keterangan keluarga, seluruh korban tewas merupakan satu keluarga yang tinggal di Jakarta. Rombongan akan mudik sekaligus menengok nenek mereka yang masih tinggal di Pemalang. Keluarga juga tak menyangka jika seluruhnya akan mengalami nasib tragis dan tewas dalam kecelakaan.
"Semuanya satu keluarga dan tinggal di Jakarta, rencananya akan mudik sekalian menengok neneknya yang masih tinggal di Pemalang. Kami keluarga enggak nyangka akan kejadian seperti ini," kata salah satu keluarga korban di Puskesmas Mandala wangi Subang.
Selain merenggut lima korban jiwa, dalam kecelakaan Mini Bus maut di ruas jalan Pantura Subang, Jumat pagi itu juga mengakibatkan enam orang luka berat. Keenam korban luka saat ini masih di rawat di Klinik Assalam dan Rumah Sakit Pamanukan Subang.
Seperti diketahui, Lima orang tewas dan enam orang mengalami luka berat dalam peristiwa kecelakaan maut antara kendaraan mini bus yang menabrak truk boks, di ruas jalan utama Pantura, wilayah Ciasem, Subang, Jawa Barat, Jumat pagi.
Kecelakaan maut yang menimpa mini bus nahas yang dikemudikan Ahmad Surista (40), terjadi saat mini bus tengah melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon. Dari keterangan saksi di lokasi kejadian, mobil yang melaju kencang tiba-tiba hilang kendali dan menabrak truk boks yang terparkir di bahu jalan. kecelakaan diduga akibat pengemudi mengantuk saat berkendara.
Baca juga:
Mini bus tabrak truk di Pantura, 5 orang tewas dan 6 luka berat
6 Korban luka kecelakaan di Subang masih dirawat
Olah TKP kecelakaan maut di Subang, polisi sebut sopir mengantuk
Avanza tabrak pembatas jalan sampai nyangkut di depan gedung DPR
Avanza diseruduk kereta di Tanah Kusir, 5 orang luka-luka
Pemotor tewas dihajar bus TransJakarta di Pesing
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Kapan Bukit Sulap sering kali menghilang? Uniknya, sering kali bukit ini menghilang dan bisa muncul kembali. Tentu bukan semata-mata hilang, melainkan bukit itu tertutup oleh kabut yang menyelimuti saat pagi hari.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan kelomang berganti cangkang? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.