Janjikan Bisa Masuk Akpol, Seorang Pria di Garut Ditangkap Polisi
Polisi menangkap seorang warga berinisial LU (39) di Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Dia merupakan pelaku penipuan dengan modus bisa meloloskan orang masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Polisi menangkap seorang warga berinisial LU (39) di Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Dia merupakan pelaku penipuan dengan modus bisa meloloskan orang masuk Akademi Kepolisian (Akpol).
Kapolsek Garut Kota Kompol Uus Susilo menuturkan, korban adalah Andikan Ahmad Nurdiana (20), warga Desa Cihaurkuning, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Dimana pusat gempa bumi di Garut? Gempa bumi melanda sisi selatan Jawa Barat pada Sabtu (28/4) pukul 23:29 WIB. Getaran diketahui berpusat di Samudera Hindia Selatan, Kabupaten Garut, dengan besaran magnitudo hingga 6,2.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Penyu naik ke darat? Penyu hanya datang ke darat untuk bertelur.
-
Kenapa Petilasan Gilanglipuro penting? Petilasan ini merupakan tempat yang menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam.
-
Dimana lokasi retakan tanah yang membentang di Garut? Retakan tampak membentang sejauh 480 meter dengan kedalaman mencapai 12 meter. Sudah dua bulan terakhir masyarakat di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut hidup dalam ketidaktenangan.
"Korban ini dijanjikan oleh salah seorang pelaku yang DPO berinisial AL akan meluluskan menjadi Taruna Akpol tanpa tes melalui jalur penyisipan," ujar Uus kepada wartawan di Garut, Selasa (15/10).
Untuk bisa lulus dengan jalur penyisipan itu, korban diminta menyerahkan berkas pendaftaran berikut uang tunai sebesar Rp125 juta.
"Saat itu korban kepada pelaku AL ini mengaku tidak ada uang. Pelaku pun kemudian meminta uang yang saat itu dibawa korban. Korban kemudian menyerahkan uang sebesar Rp7,5 juta berikut berkas berupa dokumen asli ijazah untuk pendaftaran," lanjutnya.
Setelah beberapa hari, pelaku AL menyuruh LU untuk menemui korban dan menagih sisa pembayaran pendaftaran. Namun saat ditagih korban merasa curiga sehingga ia meminta berkas berupa ijazah SD, SMP, SMK, akta Lahir, kartu keluarga dan rapor dikembalikan.
Ditagih uang dan berkas, pelaku LU kepada korban menyebut bahwa uang dan berkas tidak bisa dikembalikan karena sudah masuk ke Polda sehingga susah untuk diambil. LU pun kemudian kembali dengan tangan kosong.
"Agar bisa kembali berkasnya, pelaku AL meminta uang kepada korban sebesar Rp50 juta dengan dalih untuk menebus berkas pendaftaran dan berkas lainnya di Polda. Pelaku AL ini kemudian kembali menyuruh LU untuk menyerahkan berkas pendaftaran kepada korban dan mengambil uang Rp50 juta kepada korban," ungkapnya.
Korban dan pelaku pun kemudian janjian untuk menyerahkan uang di wilayah Kecamatan Garut Kota. Sebelum bertemu, korban melaporkan hal tersebut kepada polisi.
"Pelaku LU akhirnya kita tangkap saat akan menyerahkan berkas kepada korban. Saat ini kita sedang mencari pelaku AL yang diduga melarikan diri," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ini, Kapolsek meminta agar warga tidak percaya kepada orang yang menjanjikan bisa meluluskan Akpol, CPNS dan lainnya.
"Sekarang kan zaman serba digital sehingga bisa dicek langsung untuk pendaftaran dan lainnya," terang Uus.
Baca juga:
Aplikator Diminta Tingkatkan Keamanan Tekan Kasus Order Fiktif
Perusahaan Penyalur TKI Ilegal Dibongkar, Dirut dan Karyawan jadi Tersangka
Dijanjikan Beasiswa ke Taiwan, Puluhan WNI Malah Dipaksa Kerja di Pabrik Besi
Hati-Hati, Kenali Modus Penipuan Undangan Wawancara Kerja
5 Jenis Penipuan Online yang Sering Kuras Uang Pengguna, Hati-Hati!
Gelapkan Susu Kemasan Seharga Rp400 Juta, Warga Asal Banjar Ditangkap di Cilacap