Jarak pandang 200 meter, 16 pesawat di Pekanbaru gagal terbang
Tiga maskapai yang gagal memberangkatkan pesawat adalah Garuda, Lion Air dan Sriwijaya Air.
107 titik api di sejumlah kabupaten di Riau berdampak pada pembatalan 16 jadwal penerbangan dari empat maskapai di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru. Sebab hingga siang ini, jarak pandang di lintasan bandara (runway) hanya 400 meter, Kamis (3/9).
Airport Duty Manager Toni Hendrik mengatakan, tiga maskapai yaitu Garuda, Lion Air dan Sriwijaya Air sudah mengirimkan surat pemberitahuan pembatalan sehari sebelumnya. Sementara Citilink, baru memberitahukannya hari ini.
"Garuda, Lion, dan Sriwijaya mengirimkan surat kemarin dengan alasan operasional. Citilink baru hari ini diberitahukan. Alasan operasional itu bermacam, bisa saja karena kabut asap," kata Toni ditemui di ruang informasi Bandara Internasional SSK II Pekanbaru.
Dikatakan Toni, ke 16 penerbangan itu terdiri delapan kedatangan dan delapan keberangkatan. Tujuannya beragam, mulai dari Batam, Bandung hingga Jakarta.
Selain pembatalan, sisa penerbangan lainnya masih menunda (delay) keberangkatan menjelang jarak pandang di lintasan bandara membaik. Namun sejauh ini, ada dua pesawat yang berani terbang dengan jarak pandang 400 meter.
"Dua pesawat yang terbang itu adalah Garuda dan Lion. Sebelumnya, kedua pesawat ini memang menginap di bandara. Makanya berani terbang meninggalkan bandara, dan sisa maskapai ini telah membatalkan penerbangan," kata Toni.
Sementara Air Asia QZ 7582 tujuan Bandung dan Air Asia QZ 7581 dari Bandung ke Pekanbaru, menunda penerbangannya selama 12 jam lebih. Pesawat yang seharusnya terbang pukul 08.00 WIB, menunda keberangkatannya hingga pukul 20.30 WIB.
Toni tidak bisa memprediksi kapan jarak pandang membaik. Sejauh ini, tidak ada angin di lintasan, sehingga asap tak juga menghilang.
"Kalaupun ada angin, sifatnya kalem atau berputar-putar di situ saja. Ini yang membuat kabut asap bertahan," katanya.
Menurut Toni, kondisi aman melakukan penerbangan adalah dengan jarak panda 1.000 meter. Namun, semuanya dikembalikan kepada pilot dan maskapai untuk melakukan penerbangan.
"Jarak aman 1.000 meter. Tapi kalau pilotnya berani, pihak bandara tidak melarang. Pilot dan maskapai punya standar operasional prosedur masing-masing," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan, hari ini pihaknya memantau ada 107 titik api di beberapa kabupaten di Riau. Terbanyak di Pelalawan.
"Pelalawan terdapat 48 titik api, Indragiri Hilir 14 titik api, Indragiri Hulu 27 titik api dan Kuantan Singingi 12 titik api, Bengkalis 3 titik api dan Rokan Hulu 2 titik api," ujar Sugarin.
Kabut asap yang terjadi di Riau terus memburuk dalam tiga hari terakhir. Pada Rabu kemarin (2/9) jarak pandang di Pekanbaru hanya sebatas 500 meter dan mengakibatkan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru hampir lumpuh. Kini semakin parah, jarak pandang hanya 200 meter.
Baca juga:
Dampak kabut asap, jadwal penerbangan di Bandara Soetta kacau
BNPB alokasikan Rp 385 M untuk penanggulangan bencana asap
Terganggu asap, Malaysia minta Indonesia cepat padamkan api
Sewa heli Rusia padamkan kabut asap Riau, pemerintah rogoh Rp 60 M
Meme-meme lucu sindir kabut asap Riau ini bikin ngakak
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa hutan awan begitu penting? Dari perspektif keanekaragaman hayati, hutan air memiliki peran penting karena menjadi habitat bagi berbagai tumbuhan dan hewan yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia, fenomena yang dikenal sebagai endemisme.