Jasad 1 anggota Santoso masih ditahan, polisi berdalih masih tes DNA
"Polisi juga tidak mau salah dalam mengembalikan jenazah," tegas Andy.
Polisi hingga saat ini belum menyerahkan jasad terduga teroris bernama Dodo alias Ponda alias Fonda Akbar Solikhin kepada keluarga, karena harus menunggu hasil tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA).
"Kami masih menunggu hasil tes DNA dari Jakarta" terang Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjen Pol Rudy Sufahriadi di Palu, Selasa (15/3).
Rudy mengatakan akan menyerahkan jasad Dodo ke keluarga korban jika sudah didapatkan hasil tes DNA.
"Polisi juga tidak mau salah dalam mengembalikan jenazah," tukasnya seperti dilansir Antara.
Lebih jauh Dedy memaparkan, untuk tes DNA butuh waktu, namun pihak Densus 88 masih melakukan pengecekan di Jakarta.
Sebelumnya keluarga terduga teroris kasus Poso, Fonda Amar Solikhin tewas dalam kontak senjata, mendesak Polda Sulawesi Tengah untuk menyerahkan jenazah anak mereka.
Hal itu disampaikan dua ibu almarhum Umi Widayati (44) dan Musaibah (37) yang didampingi kuasa hukum keluarga dari Tim Pengacara Muslim (TMP) dalam jumpa pers di Palu waktu lalu.
"Sampai saat ini, belum ada kepastian kapan jenazah tersebut akan diserahkan kepada pihak keluarga," kata Musaibah.
Musaibah berharap pihak keluarga berharap hal itu akan cepat terlaksana, berhubung keinginan keluarga untuk memakamkan jenazah di daerah kelahirannya di Solo.
Menurut Musaibah bahwa alasan yang disampaikan Polda diangap tidak rasional.
Hal senada juga disampaikan Tim Pembela Muslim (TPM) Sulawesi Tengah, Andi Akbar Panguriseng mendesak Polda Sulteng untuk segera menyerahkan jenazah Dodo.
"Sampai hari ini, belum diinformasikan secara yuridis kepada kami, kenapa jenazah tidak dapat dikeluarkan dan diserahkan kepada keluarga," ujar Andi.
Andi menilai pemberitahuan dan alasan selama ini dianggap mengada-ada. Selain itu ada beberapa aturan yang dianggap telah dilanggar oleh pihak Polda yakni Soal Standar Operasional (SOP) batasan hasil tes DNA.
"Polda harus jelaskan berapa hari hasil tes DNA bisa diketahui keluarga, karena keluarga sudah mengikuti semua prosedur yang mereka minta sejak 3 Maret kemarin," tandasnya.
Baca juga:
TNI-Polri vs kelompok Santoso di Poso, dikabarkan ada 2 korban
2 Terduga teroris tewas saat baku tembak dengan polisi di Poso
2 Jasad terduga teroris kelompok Santoso dibawa ke Palu
Cerita anggota Brimob hidup mati buru Santoso di Poso
Asam lambung kumat, polisi meninggal saat buru teroris Santoso
Ini alasan polisi berbulan-bulan tak mampu lumpuhkan Santoso di Poso
-
Sejak kapan Soto Podjok Kediri eksis? Terdapat tempat nyoto legendaris di Kota Kediri, Jawa Timur. Kabarnya, warung ini sudah eksis sejak 1926 silam.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Kenapa tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
-
Bagaimana Raden Ario Soerjo meninggal? Lalu mereka disuruh turun kemudian dibawa ke hutan dan dihabisi nyawanya oleh PKI.
-
Di mana Tari Landok Sampot berasal? Salah satu kesenian tradisional yang lahir dari kebiasaan masyarakat di masa lampau yaitu Tari Landok Sampot dari daerah Kluet, Kabupaten Aceh Selatan.
-
Apa yang ditampilkan oleh Tari Landok Sampot? Sesuai dengan namanya "Landok Sampot" tarian ini menampilkan gerakan perkelahian antar 2 pemuda dengan senjata berupa sebilah bambu. "Landok" yang berarti Tari, sedang "Sampot" berarti libas atau pecut.