Jelang arus mudik, Polisi wacanakan ganjil genap di Tol Cikampek
Pihak Polda Metro Jaya hingga kini masih berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengantisipasi terjadinya kemacetan saat arus balik lebaran. Salah satu wacana adalah menerapkan sistem ganjil-genap, dan contra flow di Tol Cikampek.
Pihak Polda Metro Jaya hingga kini masih berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengantisipasi terjadinya kemacetan saat arus balik lebaran. Salah satu wacana adalah menerapkan sistem ganjil-genap, dan contra flow di Tol Cikampek.
"Kami akan diskusikan besok terkait ganjil-genap, karena itu menyangkut terlalu banyaknya pengemudi saat mudik, makanya kami pikirkan untuk terapkan seperti di jalanan Jakarta," kata Kapolda Metro Jaya Irjen M. Iriawan saat meninjau jalur mudik tol di KM 10 Cikunir, Bekasi, dan rest area KM 19 Tambun, Kabupaten Bekasi, Kamis (8/6).
Dalam tinjauannya, Iriawan mengimbau para pemudik yang melewati jalur Pantura, khususnya di kilometer 14 yang sering mengalami kemacetan, untuk tak berlama-lama di rest area. Berdasarkan catatan kepolisian, pada lebaran tahun lalu, kendaraan roda empat yang melalui tol, per harinya mencapai 200 ribu kendaraan.
"Tahun lalu kurang lebih per hari ada hampir 200 ribu kendaraan," kata Iriawan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana itu. Dia berjanji keputusan jadi atau tidaknya akan diumumkan paling lambat bulan depan atau Mei.
"Saya kira, satu bulan ini kita akan diskusi. Nanti bulan Mei kita kabarin akan ganjil genap atau tidak. Jadi ini ide, idenya terima kasih, nanti kita diskusikan apa komplikasinya dalam kehidupan masyarakat," tuturnya di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Jumat (14/4).
Mantan Dirut AP II ini mengatakan rencana tersebut merupakan usulan dari masyarakat. Maka dari itu, dia juga akan melibatkan sejumlah elemen masyarakat untuk mendiskusikan efektifitasnya.
"Itu kan merupakan usulan dari masyarakat, satu perubahan itu tidak mungkin kita lakukan dengan serta merta. Kita akan mengundang masyarakat yang lain termasuk ahli. Katakanlah dari MTI, dari KPPU, LSM, kita undang," katanya.