Jelang Pencoblosan Pilkada, 199 Petugas KPPS Kabupaten Bandung Positif Covid-19
Ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlahnya kemungkinan bertambah karena hasil swab tes belum semuanya diterima.
Ratusan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlahnya kemungkinan bertambah karena hasil swab tes belum semuanya diterima.
Anggota Komisioner Divisi Sosialisasi, SDM dan Partisipasi Masyarakat KPU Kabupaten Bandung, Supriyatna menyebut data sementara ada 119 petugas KPPS yang terkonfirmasi positif Covid-19.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Kenapa Pilkada tahun 2020 menarik perhatian? Pilkada 2020 menarik perhatian karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Pilkada di tahun tersebut dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan ketat untuk menjaga keselamatan peserta dan pemilih.
-
Apa saja yang dipilih rakyat Indonesia pada Pilkada 2020? Pada Pilkada ini, rakyat Indonesia memilih:Gubernur di 9 provinsiBupati di 224 kabupatenWali kota di 37 kota
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Mengapa Pilkada Serentak diadakan? Ketentuan ini diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan pemilihan, serta mengurangi biaya penyelenggaraan.
Ratusan petugas tersebut masuk dalam 1.517 petugas yang reaktif berdasarkan rapid tes. KPU Kabupaten Bandung sendiri melakukan pengetesan terhadap 61.866 petugas secara bertahap.
"Sampai kemarin yang keluar hasil swabnya 199 orang (terkonfirmasi Covid-19)," kata dia, Senin (7/12/2020).
Semua yang positif tersebut langsung menjalani isolasi dan tugasnya digantikan oleh petugas lain yang dinyatakan sehat. Ia berharap, semua hasil tes dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung bisa segera diterima agar penggantian petugas bisa dilakukan secara cepat.
"Kami berharap besok sudah keluar hasil swabnya. Atau dari kita terus berkomunikasi terus dengan Dinkes terkait hasil keseluruhan," kata dia.
Selain itu, Bawaslu Kabupaten Bandung juga menyatakan ada sebanyak 51 petugas pengawas di TPS yang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
Diketahui, proses pencoblosan Pilkada di Jawa Barat berlangsung pada Rabu (9/12/2020) mendatang. Delapan daerah yang menyelenggarakan pesta demokrasi tersebut adalah Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok.
Dari delapan daerah yang menyelenggarakan Pilkada itu, total ada sekitar 32.305 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Sedangkan jumlah pemilih mencapai 11.632.816 orang. Setiap TPS akan ada sekitar 350 pemilih. Pencoblosan dimulai pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB.
6 Daerah Zona Merah di Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hasil evaluasi pekan ini, ada enam daerah yang masuk kategori zona merah. Beberapa di antaranya menyelenggarakan Pilkada.
"Depok masuk zona merah lagi, Karawang masih zona merah, maka depok karawang kami akan memberikan status siaga dalam pelaksanaan Pilkada. Karena Depok dan Karawang masuk dalam 8 daerah yang Pilkada," kata dia di Makodam III Siliwangi.
Khusus untuk Pilkada, ia mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat saat pencoblosan. Pasalnya, ada prediksi potensi penambahan kasus Covid-19.
Ia menginstruksikan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 untuk intens mengampanyekan protokol kesehatan sebelum pencoblosan dilaksanakan. Ia pun mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Jabar melakukan simulasi pencoblosan secara komprehensif untuk mencegah munculnya kerumunan saat pencoblosan.
"Kalau libur panjang disiplin 3M-nya tidak 100 persen karena orang lagi euforia bergembira. Tapi, kalau Pilkada orang akan lebih serius dan disiplin. Sudah 10 tahun tidak ada hal-hal luar biasa (saat Pilkada berlangsung). Namun, kini tantangannya adalah Covid-19. Saya bertekad betul Pilkada Jabar bisa kembali sukses," imbuhnya.
(mdk/bal)