Jembatan Nyaris Putus, Jalur Kupang Timor Leste Terancam Lumpuh
Jembatan ini merupakan akses satu satunya dari Kupang ke negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL).
Jembatan Lili yang terletak di Jalan Timor Raya Kilometer 41 Camplong, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris putus akibat tergerus longsor dan banjir bandang.
Walaupun berukuran kecil, jembatan ini merupakan akses satu satunya dari Kupang ke negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL). Kemacetan pun tak terhindarkan jika kendaraan menumpuk, karena diberlakukan satu lajur oleh pihak kepolisian.
Warga Camplong Andreas Seubelan mengatakan, jembatan tersebut nyaris putus akibat terkikis banjir saat terjadi hujan deras di wilayah Kupang dan sekitarnya beberapa hari terakhir.
"Ini karena banjir Sungai Lili sehingga terkikis ditambah lagi dengan longsor makanya rusak dan nyaris putus," jelasnya, Jumat (10/1).
Kondisi Jembatan
Menurut Andreas Seubelan, kendaraan yang melintas dari Timor Leste, Kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS) ke Kupang maupun sebaliknya sempat tersendat dan lumpuh total, namun sejak diberlakukan satu lajur oleh pihak kepolisian, jalur ini kembali normal.
"Jembatan ini sangat fatal kalau putus. Akses transportasi warga beberapa kabupaten di Pulau Timor maupun negara Timor Leste pasti akan terganggu, jika sampai putus," jelasnya.
Andreas Seubelan bersama warga lainnya berharap pemerintah provinsi NTT agar segera mengantisipasi kerusakan jembatan tersebut, agar tidak semakin parah. Sebab itu merupakan jalur penghubung satu-satunya.
Pantauan merdeka.com, tiga unit alat berat sedang melakukan normalisasi Sungai Lili agar tidak meluap dan mengikis sisi jembatan. Dua alat berat lainnya sedang membuat tiang pancang di sisi kiri jembatan.
Upaya Dilakukan Polisi
Kepolisian Resor Kupang bergerak cepat menyiasati pengaturan arus lalu lintas di Jalan Timor Raya Kilometer 41 Camplong. Polres Kupang memberlakukan sistem buka tutup, untuk mengatur arus lalu lintas yang sempat terhenti.
Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata mengatakan, longsor ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang melanda wilayah Kupang sejak Senin (6/1) kemarin.
"Kami mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan mematuhi petunjuk petugas di lapangan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Balai Pekerjaan Jalan Nasional guna dibuka jalur alternatif bagi kendaraan berat dan kendaraan yang tidak memungkinkan untuk melewati jalur utama yang rusak," tutupnya.