Jenazah Pasien Covid-19 Terlantar di Depok, Anggota DPR Dorong Penambahan Relawan
Seorang warga domisili di Depok, Jawa Barat, yang tertular Covid-19, meninggal dunia di rumahnya. Nahasnya, warga berinisial AA ini tidak mendapatkan perhatian puskesmas setempat, bahkan jenazahnya terlantar karena tidak ada petugas yang mengurus.
Seorang warga domisili di Depok, Jawa Barat, yang tertular Covid-19, meninggal dunia di rumahnya. Warga berinisial AA ini tidak mendapatkan perhatian puskesmas setempat, bahkan jenazahnya sempat terlantar karena tidak ada petugas yang mengurus.
Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmad Handoyo menuturkan, peristiwa itu harus menjadi pelajaran dan evaluasi kepada masyarakat supaya waspada bahwa Covid-19 betul-betul ada dan berbahaya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Saya mengajak semua, dengan peristiwa yang tidak mengenakan kepada saudara kita itu, kita semakin sadar bahwa Covid ini belum bisa kita kendalikan dan masih sangat berbahaya," ujar Rahmad melalui pesan singkat, Minggu (11/7).
Supaya peristiwa serupa dengan yang dialami AA tidak terjadi lagi, Covid-19 perlu dikendalikan melalui aturan, seperti PPKM Darurat. Jika masyarakat taat dengan aturan pemerintah, dia yakin penyebaran wabah ini bisa dikendalikan.
"Saya percaya kok kalau kita taat, kita ikuti aturan pemerintah pusat yang dijalankan pemerintah daerah, saya percaya ini bisa kita kendalikan. Dengan syarat mobilitas di Jabodetabek dan daerah yang dinyatakan PPKM Darurat harus taat. Kalau tidak, saya kira ini akan semakin berbahaya, dan sulit semakin kita kendalikan," ujar Rahmad.
"Sekali lagi saya mengajak peristiwa yang memilukan itu menjadi pembelajaran kita bersama, jangan sampai terjadi di tempat-tempat lain. Kalau semakin meledak bukan tidak mungkin terjadi lagi, terlambat untuk evakuasinya," sambungya.
Selain itu Rahmad mengusulkan, supaya digerakkan relawan untuk membantu mengangkut jenazah pasien Covid-19. Sebab petugas-petugas sudah mulai kewalahan dan butuh bantuan tenaga.
"SAR pun juga akan kewalahan kalau hanya tenaga SAR, saya kira perlu dipikirkan untuk dibentuk relawan-relawan untuk mengangkut jenazah. Itu di berbagai daerah, di berbagai tempat, di kecamatan-kecamatan itu bisa menjadi suatu keresahan sendiri," ujarnya.
Rahmad meminta berkaca dari yang dialami di India. Jenazah pasien Covid-19 terlantar begitu saja.
"Kalau jenazah-jenazah di India kan karena tidak ada biaya, tidak ada evakuasi kan kemudian dilarung di sungai, itu kan juga akan sangat memprihatinkan," katanya.
"Karena itu saya kira opsi untuk membentuk relawan-relawan, kemudian diberikan satu insentif, itu perlu dipikirkan, pemda membentuk relawan untuk penguburan supaya tidak terlantar. Karena saya lihat di beberapa daerah sudah mulai kewalahan," pungkasnya.
Baca juga:
Ada Dugaan Pungli di Pemakaman Khusus Covid-19, Ridwan Kamil Minta Maaf
HBDI Bendung Dampak Pandemi Covid-19
Per 11 Juli, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah 139 Orang
Pungli di TPU Cikadut Bandung Terbongkar, Keluarga Korban Covid-19 Diperas Rp2,8 Juta
Kasus Jasad Terlantar, Pemerintah Diminta Perhatikan Kondisi Pasien Saat Isoman
Kementerian Gelar Doa Bersama Sebagai Ikhtiar Hadapi Pandemi Covid-19
Polisi Periksa 2 Apotek di Karawang Jual Obat Diatas HET