JK ogah campuri kepengurusan Golkar di bawah Agung Laksono
Kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono harus tetap mengakomodir aspirasi kubu Ical.
Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla menghormati keputusan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia terkait kepengurusan Partai Golongan Karya (Golkar) di bawah Agung Laksono. Pengesahan itu dilakukan berdasarkan putusan Mahkamah Partai Golkar beberapa waktu lalu.
"Keputusan mahkamah partai dan kemudian disahkan oleh kum HAM ya kita ikut hukum saja," ujar JK di kantornya Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (10/3).
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Bagaimana Golkar merespon wacana Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta? Golkar merespons wacana Ridwan Kamil bersedia maju di Pilkada DKI Jakarta karena berasumsi eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan tidak akan maju lagi sebagai calon gubernur. Saat itu, Anies merupakan capres yang berkontestasi di Pilpres 2024. Oleh karena itu, Golkar memberikan penugasan kepada Ridwan Kamil untuk maju di Jakarta dan Jawa Barat.
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Siapa yang menyesali kericuhan di diskusi Generasi Muda Partai Golkar? Ketua Umum PP Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Ilham Permana menyesali atas insiden kericuhan saat diskusi yang mengatasnamakan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) ladi Restoran Pulau Dua, Senayan, Jakarta, Rabu (26/7/2023).
Saat ditanya terkait saran untuk Aburizal Bakrie (Ical), JK mengatakan persoalan sudah selesai dan tidak perlu diperpanjang lagi. JK menilai, dua pengadilan sudah cukup menyelesaikan persoalan ini.
"Dua pengadilan yaitu Pengadilan Kakarta Pusat, Barat sudah memutuskan yang memutuskan harus mahkamah partai, sudah bekerja dan mereka sudah keluarkan pengesahan dan selesai sudah kan semua," tutur JK.
Namun demikian, lanjut JK, kepengurusan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Agung Laksono harus tetap mengakomodir aspirasi kubu Ical.
"Iya pasti, harus mengakomodir kubu Ical ya harus tentu siapa yang mau karena ada juga kan yang tidak mau. Pasti harus. Ini yang namanya Islah," tegas JK.
Apakah JK setuju, Agung memutuskan Partai Golkar keluar dari Koalisi Merah Putih?
"Sekarang kan sudah dekat, semua dekat dengan pemerintah, sama Ical saja saya dekat. Kaya APBN (di DPR) kan cepat pembicaraannya," ucap JK.
JK mengaku hingga saat ini belum berkomunikasi dengan Agung Laksono. Apabila ada evaluasi di tubuh Golkar, JK tidak ingin ikut campur dan menyerahkan sepenuhnya kepada kepengurusan baru.
"Belum saya belum ketemu. (Evaluasi) Itu urusan dia lah saya tak hendak ikut campur," tutup JK.
Baca juga:
Menkum HAM sahkan kepengurusan Agung, kubu Ical gelar rapat mendadak
Yusril tuding Menkum HAM bertindak dengan kekuasaan, bukan hukum
Bamsoet sebut Golkar sulit islah karena beda visi soal kekuasaan
Kubu Agung klaim menang, Bamsoet sebut 'Belanda masih jauh'
Terjepit, Ical siapkan 'peluru' baru untuk Agung
Kubu Agung Laksono sebut Ical dkk haus kekuasaan gugat putusan MPG
Ical ajukan gugatan baru terhadap Agung Laksono di PN Jakbar