Jokowi: Kunci Ekonomi di 2022 Hanya Satu, Pengendalian Covid
Jokowi menjelaskan dengan adanya kondisi pandemi terkendali akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik. Begitu juga sebaliknya, ekonomi akan menurun bila pandemi tak terkendali.
Kunci ekonomi pada 2022 adalah pengendalian covid-19. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan sambutan dalam acara Kompas100 CEO forum dalam siaran youtube Harian Kompas, Kamis (18/11).
"Yang paling penting menurut saya kunci ekonomi di tahun 2022 hanya satu kuncinya kita bisa mengendalikan yang namanya covid, kuncinya hanya itu," katanya.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Kenapa Presiden Jokowi memberikan bantuan sosial di tahun 2020? Baru-baru ini tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengusut kasus korupsi pengadaan Bantuan Sosial (Bansos) milik Presiden Joko Widodo untuk penanganan saat Pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
-
Kenapa Presiden Jokowi mendukung Timnas Indonesia? Dalam unggahan yang sama, Jokowi menyisipkan doa dan harapan agar Timnas Indonesia mampu melaju hingga ke babak berikutnya. “Selangkah lagi untuk melaju ke fase kualifikasi babak ketiga Piala Dunia 2026, Teruslah berjuang dengan penuh semangat” ungkapnya.
Jokowi menjelaskan dengan adanya kondisi pandemi terkendali akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang baik. Begitu juga sebaliknya, ekonomi akan menurun bila pandemi tak terkendali.
"Kalau tidak bisa kita kendalikan, ekonominya akan turun dan terpuruk lagi. Saya kira negara-negara lain mengalami gelombang satu, gelombang dua, gelombang tiga, masih tambah lagi gelombang keempat. Inilah sekali lagi yang harus kita hati hati penuh kehati-hatian," bebernya.
Mantan Wali Kota Solo tersebut juga sering menyampaikan kepada menteri dan para kepala daerah agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan dalam menangani pandemi. Dia meminta agar dilihat indeks positivity rate, keterisian tempat tidur hingga rumah sakit.
"Cek lagi testing dan tracing di setiap daerah seperti apa.semuanya kita memang harus hati-hati," bebernya.
Jokowi mengatakan perkembangan covid-19 saat ini sudah alami penurunan. Saat ini kasus aktif telah menurun drastis bila dibandingkan dengan puncaknya pertengahan Juli lalu yang mencapai 56.000 kasus aktif.
"Itu sudah kita tunjukan di Juli, Agustus September dan kita bisa lakukan itu. Sekarang, kemarin kasus harian sudah di angka kurang lebih 500-400,300 itu yang patut kita syukuri," ungkapnya.
Walaupun begitu, Jokowi meminta seluruh pihak terus berhat-hati.Sebab sudah beberapa negara yang alami kenaikan kasus mulai dari Amerika Serikat, Inggris, India.
"Lihat negara kita indonesia berada di sebelah mana. Yang patut kita syukuri," katanya.
Baca juga:
Jokowi Beberkan Berbagai Ancaman Hantui RI di 2022
Jokowi: Pengendalian Covid-19 Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional
Simak Aturan Operasional Mal dan Pasar Saat PPKM Level 3 di Akhir Tahun
Pemulihan Ekonomi Tak akan Mudah, Banyak Tikungan Seperti Sirkuit Mandalika
Menhub Budi Fokus Pulihkan Industri Penerbangan
Jokowi Minta Kementerian Percepat Belanja yang Beri Kontribusi ke Pemulihan Ekonomi