Jual Bunga Rafflesia di Facebook, Pemilik Akun Dfrslto Id Diburu Polisi
Penyelidikan dilakukan polisi lantaran bunga Rafflesia merupakan tumbuhan langka dan dilindungi berdasarkan Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga tidak boleh diperjualbelikan.
Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu melacak dugaan kasus penjualan bunga Rafflesia Arnoldi yang dijajakan melalui salah satu grup jual beli di media sosial Facebook. Penyelidikan dilakukan polisi lantaran bunga Rafflesia merupakan tumbuhan langka dan dilindungi berdasarkan Undang-undang nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, sehingga tidak boleh diperjualbelikan.
"Karena tumbuhan itu dilindungi oleh Undang-undang maka kalau ada yang menjual jelas sudah melanggar hukum. Kami akan telusuri siapa itu yang posting," kata Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno di Bengkulu, Senin (28/6).
-
Siapa yang menemukan bunga Rafflesia Arnoldi? Uniknya walaupun dinamakan Rafflesia, orang yang pertama kali menemukan bunga bangkai ini bukanlah Thomas Stamford Raffles, Gubernur Hindia Belanda waktu itu, melainkan seorang dokter dan penjelajah asal Prancis, Louis Aguste Deschamps.
-
Mengapa masyarakat Suku Rejang menghindari bunga Rafflesia? Masyarakat Suku Rejang yang mendiami daerah perbukitan di Bengkulu menyebut bunga itu sebagai bokor sirihnya penunggu hutan. Oleh karena itu mereka sangat menghindari bunga ini.
-
Dimana bunga Rafflesia Arnoldi ditemukan selain di Nusakambangan? Selain di Nusakambangan, Bunga Rafflesia Arnoldi juga tumbuh di tempat lain. Bunga Rafflesia juga mekar di kawasan hutan lindung Boven Lais, Kabupaten Bengkulu Utara, sekitar 70 km dari Kota Bengkulu.
-
Apa saja yang dilakukan Raffles di rumah kediamannya di Bengkulu? Rumah kediaman Raffles ini tak hanya menjadi tempat tinggal gubernur, melainkan kerap digunakan untuk berbagai macam aktivitas pemerintahan di sana.
-
Kenapa Emping Beras begitu istimewa di Bangka Belitung? Tak heran jika kuliner yang satu ini begitu legendaris di masyarakat Bangka Belitung.
-
Bagaimana Bunga Jeumpa diperbanyak? Perbanyakan Bunga Jeumpa ini dapat dilakukan dengan melalui biji yang tumbuh kurang lebih 3 bulan sesudah biji disebar.
Sebelumnya, sebuah akun Facebook dengan nama Dfrslto Id mengunggah tiga foto bunga Rafflesia yang sedang mekar sempurna dengan tulisan 'Yang minat raflesia arnoldi chat' di grup Forum Jual Beli Bintuhan Kaur. Namun saat ditelusuri Senin (28/6), postingan yang sempat mendapat komentar beragam dari netizen tersebut telah dihapus.
Sudarno mengatakan pihaknya akan meminta Tim Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) serta bagian Humas Polda Bengkulu untuk melacak akun tersebut.
"Kita cek dulu karena sekarang itu banyak yang iseng. Kita perlu tahu dulu motifnya apa, karena tidak serta merta melanggar pidana, kecuali kalau memang dia sudah pernah jual," ujar dia.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu-Lampung Donald Hutasoit menyebutkan jika pihaknya telah mendapat informasi terkait dugaan penjualan bunga Rafflesia Arnoldi di grup jual beli Facebook.
Dia memastikan akan segera berkoordinasi dengan Polda Bengkulu dan Tim Penegakkan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menyikapi hal tersebut.
"Apapun motifnya mau iseng atau apa tetap tidak dibenarkan. Apa untungnya menjual itu kan tiga hari juga sudah layu," tandasnya. Dikutip Antara.
Baca juga:
Jadi Daya Tarik Kebun Raya Bogor, Ini 4 Fakta Bunga Bangkai Amorphophallus Titanium
Usai 3 Minggu Tumbuh Kuncup, Bunga Bangkai di Kebun Raya Bogor Akhirnya Mekar
Penampakan Rafflesia Tuan-Mudae Terbesar di Indonesia
Puluhan Bunga Langka Ditemukan di Area Danau Maninjau Sumbar
Fenomena Bunga Bangkai Tumbuh di Halaman SD Bekasi
Penemuan Bunga Rafflesia di Hutan Kaltim Diteliti, Diduga Spesies Baru