Jual PSK, 28 Mucikari di Saritem jadi tersangka

Modus yang dilakukan mucikari itu yakni memberi sarana dan prasarana untuk transaksi lendir di Saritem.

Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya polisi menetapkan 28 mucikari sebagai tersangka. Mereka diduga mempekerjakan perempuan menjadi pekerja seks komersial (PSK) kepada pria hidung belang di rumah bordil eks lokalisasi Saritem, Bandung.

Rabu (20/5) malam polisi melakukan razia di eks lokalisasi Saritem yang sebenarnya sudah ditutup sejak 2007 lalu oleh Pemkot Bandung. Hasilnya 169 PSK dan puluhan mucikari digaruk polisi.

"Tersangka ada 28 orang, mereka merupakan mucikari," kata Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana di Mapolrestabes Bandung, Kamis (21/5).

Modus yang dilakukan mucikari itu yakni memberi sarana dan prasarana untuk transaksi lendir di Saritem. "Mereka mempersiapkan semua untuk kegiatan prostitusi," ungkapnya.

Dari 28 mucikari tersebut dua di antaranya akan dikenakan pasal berlapis. Perempuan berinisial N (35) dan pria T (40) diganjar juga Pasal 76i jo Pasal 88 UU RI No 35 Tahun 2014 atas perubahan UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

Adapun 26 lainnya dijerat Pasal 296 KUHPidana dan Pasal 509 KUHPidana tentang tindak pidana eksploitasi ekonomi atau seksual anak dan memudahkan perbuatan cabul dan mucikari. "Ancaman hukumannya di bawah lima tahun," ungkapnya.

Baca juga:
Saritem masih buka, Gubernur Jabar ogah komentar
HT jual siswi & mahasiswi dengan tarif Rp 5 juta-Rp 10 juta per jam
Jual pelajar dan mahasiswi, mucikari ditangkap Polda Sumsel
Dijanjikan pekerjaan layak, 4 kembang desa malah dijadikan PSK
Mengejutkan, PSK belia Saritem berpenghasilan Rp 25 juta perbulan
PSK usia 12 dan 16 tahun di Nunukan pasang tarif kencan Rp 1 juta