Saat Petani Milenial Ketemu Eks Panglima TNI, Berharap agar Harga Sayur Selalu Stabil
Petani milenial ketemu dengan eks Panglima TNI berharap harga sayur stabil.
Eks Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto bertemu dengan seorang petani milenial yang mampu mengembangkan pertanian modern.
Petani tersebut bernama Ridwan. Dia bertani sekaligus membawahi 125 petani milenial yang berada di wilayah Garut. Di depan eks Menko, Ridwan menyampaikan harapannya agar kesejahteraan petani meningkat.
Salah satunya adalah memohon agar ada standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap hasil panen petani lokal. Simak ulasannya sebagai berikut.
Eks Panglima Ketemu Petani Milenial
Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @hadi.tjahjanto memperlihatkan petani milenial di wilayah Garut sedang menceritakan kisah suksesnya jadi seorang petani di depan eks Panglima Hadi Tjahjanto.
“Hari ini saya bertemu dengan petani milenial, gen-Z, mas Ridwan, dan mas Ridwan ini melaksanakan pertanian di hortikultura ya,” kata Hadi Tjahjanto.
Ridwan mengungkapkan alasan ia menjadi petani karena ingin mengembangkan lahan orang tuanya. Orangtuanya juga seorang petani yang dianggap menghasilkan berkah.
“Atas dasar yang paling utama, memang orang tua karena petani, dari luasan cuma setengah hektare dari situlah saya melihat, oh ternyata bertani itu sangat berkah sekali,” kata Ridwan.
“Di sana saya tidak melanjutkan keluar untuk bekerja tetapi untuk melanjutkan pertanian yang sudah orang tua wariskan,” lanjutnya.
Ingin Harga Sayur Stabil
Sebagian besar tanaman yang ditanam di kebun Ridwan sayuran dan tanaman industri. Sehingga selalu ada pasar yang siap menerima hasil kebunnya saat sedang panen.
Ridwan berharap kepada Hadi Tjahjanto agar pemerintah mengatur dengan ketat harga sayuran yang beredar di pasaran. Hal itu bertujuan agar para petani tetap bisa mendapatkan harga tinggi meskipun sedang panen.
“Harapan kita pak mewakili para petani di Indonesia, di harga pasar pak. Minimal seperti tomat, cabe itu ada minimum harga. Jangan sampai terlalu murah. Jangan sampai harga tomat di pasaran seribu, dua ribu gitu kan,” kata Ridwan.
“Kita menginginkan ada stabilitas harga di mana seperti pangan ada stabilitas harga di beras kan ada stabilitas minimum harga,” jelasnya.