KAI sebar petugas di titik rawan bencana di jalur Purwokerto
Untuk musim angkutan Lebaran 2016, penjagaan akan ditambah di 22 titik baru yang ada.
Persiapan menghadapi arus mudik dan balik Lebaran tahun 2016, kini sudah mulai dilakukan. PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto menyiapkan penjagaan selama 24 jam di 26 titik rawan bencana alam di wilayahnya.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Surono mengemukakan, sebenarnya selama ini ada empat titik rawan longsor yang sudah dijaga petugas. "Masing-masing berada di wilayah Brebes satu titik, Banyumas dua titik dan Kebumen satu titik," katanya, Jumat (10/6).
Dia merinci titik tersebut berada di antara Prupuk-Linggapura di kilometer 304+2/5 untuk wilayah Brebes. Dua titik di wilayah Banyumas, meliputi antara Notog-Kebasen di kilometer 360+1/3 dan kilometer 423-424 antara Tambak-Ijo, serta satu titik di Kebumen, tepatnya di jembatan Sungai Lukulo antara Soka-Kebumen.
Surono mengatakan, untuk musim angkutan Lebaran 2016, penjagaan akan ditambah di 22 titik baru yang ada. "Perhatian penuh terhadap lokasi rawan bencana alam tersebut untuk mengantisipasi masih tingginya curah hujan hingga saat ini," ucapnya.
Selain alasan tersebut, tingginya frekuensi kereta api yang meningkat hingga 100 perjalanan kereta tiap hari, juga menjadi salah satu faktornya.
Surono merinci, 26 titik rawan gangguan bencana alam terdiri dari 10 titik rawan longsor, 9 titik rawan ambles, 9 titik jembatan panjang yang rawan saat sungai banjir, 5 titik rawan pohon tumbang dan 2 titik rawan banjir.
Surono menjelaskan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap sembilan titik jembatan. Perhatian tersebut dibutuhkan, karena sungai yang berada di bawah jembatan rawan saat terjadi banjir. Bahkan, bisa mengakibatkan longsor maupun amblesnya pangkal dan pilar jembatan.
"Sembilan jembatan tersebut terdiri dari empat titik di Kabupaten Brebes antara Linggpura-Bumiayu-Kretek, dua titik di Banyumas (Sungai Logawa dan Sungai Serayu), satu titik di Cilacap (Sungai Serayu), dan dua titik di Kebumen (Sungai Lukulo dan sungai Butuh)," ucapnya.
Selama angkutan Lebaran, petugas jaga di 26 titik rawan bencana tersebut akan menjaga selama 24 jam penuh. "Kita tempatkan petugas penjaga non stop 24 jam yang dibagi dalam 3 shift," ucapnya.
Surono mengemukakan, keberadaan petugas ini sangat vital. "Mereka akan memantau dan segera melaporkan ke pusat kendali operasi KA di Purwokerto jika terjadi gejala gangguan bencana alam. Sehingga bisa diambil langkah penanganan secepatnya dan dihindari terjadinya kecelakaan," tuturnya.
Baca juga:
Jelang arus mudik, jumlah CCTV di Pelabuhan Makassar ditambah
17 juta pemudik diprediksi melintasi Jabar
Arus mudik sudah terlihat di Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar
ASDP tingkatkan kapasitas dermaga Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang
Kemenhub larang bus Primajasa tarik penumpang saat mudik lebaran
-
Mengapa Festival Balon Udara di Banyumas digelar? “Ini adalah salah satu upaya UMP sebagai kampus wisata. Jadi tak hanya untuk belajar, di kampus ini kita bisa healing dan mendapatkan kegembiraan,” kata Rektor UMP, Jebul Suroso.
-
Kapan Festival Balon Udara di Banyumas diselenggarakan? Pada akhir pekan kemarin, Minggu (26/5), warga Banyumas dimanjakan dengan Festival Balon Udara.
-
Dimana Festival Balon Udara di Banyumas diadakan? Festival balon udara itu digelar di halaman Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Kapan Festival Kita Bisa di Banyuwangi? Memperingati Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada 3 Desember, Kabupaten Banyuwangi menggelar beraneka agenda. Salah satunya lewat Festival Kita Bisa yang menampilkan beragam karya dan kreasi dari anak-anak muda penyandang disabilitas.
-
Kapan Festival Anak Yatim di Banyuwangi dimulai? Rangkaian FAY sendiri diawali pada Senin pagi (25/7/2023) dengan memberikan kelas kepengasuhan kepada sejumlah orang tua ataupun wali asuh anak yatim.