Kapal Barokah Jaya Kecelakaan di Indramayu, 15 ABK Belum Ditemukan
"Kita sudah pastikan di dalam lambung kapal tidak ada lagi korban," ujarnya.
Tim SAR gabungan masih memperluas pencarian 15 anak buah kapal (ABK) Kapal Barokah Jaya yang masih belum ditemukan. Area pencarian diperluas karena tim di lapangan belum juga menemukan ke 15 ABK Kapal Barokah Jaya hingga hari ke tiga.
"Kita akan memperluas pencarian 15 ABK yang masih belum ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Bandung, Deden Ridwansah di Indramayu dilansir Antara, Senin (5/4).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Menurutnya pencarian di sekitar kapal terutama di dalam Kapal Barokah Jaya dipastikan sudah tidak ada lagi korban, karena pihaknya tiga kali mencari ke areal tersebut.
"Kita sudah pastikan di dalam lambung kapal tidak ada lagi korban," ujarnya.
Kapal Nelayan Barokah Jaya yang berukuran 28 GT mengalami tabrakan dengan Kapal kargo MV Habco Pioneer yang berukuran 17.979 GT di perairan laut Kabupaten Indramayu pada Sabtu (3/4) sekitar pukul 16.45 WIB.
Akibat kecelakaan laut tersebut, dua orang meninggal dunia, 15 masih dalam pencarian dan 15 lainnya selamat serta sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Indramayu.
Deden menambahkan tim di lapangan terus melakukan pencarian korban yang belum ditemukan dan diharapkan bisa segera dievakuasi.
"Kita berharap pencarian bisa sesegera mungkin dan kami kerahkan semua unsur yang ada," katanya.
Baca juga:
Kapal Rombongan Bupati Buton Selatan Kecelakaan, Dua Orang Tewas
Kapal Pengangkut 24 Penumpang Tenggelam di Ende, Seorang Balita Meninggal Dunia
Kapal Pengangkut Batu Bara di Kaltim Tenggelam, Satu ABK Ditemukan Tewas
4 Perahu Hancur Diterjang Ombak di Plawangan Puger Jember, 1 Nelayan Hilang
16 Nelayan Tenggelam di Laut Teluk Jakarta, 13 Orang Selamat dan 3 Meninggal